Penjualan Granitoguna Semester I Tumbuh 20%



JAKARTA. Pasar properti dan konstruksi yang menggeliat membuat permintaan keramik membludak. Tak terkecuali permintaan homogeneous tile alias keramik premium. Terbukti, sepanjang semester I-2010 silam penjualan PT Granitoguna Buildings Ceramics tumbuh sekira 15% hingga 20% dibandingkan dengan penjualan semester I-2009. "Kami berhasil menjual lebih dari 1 juta meter persegi (m2)," ujar Hantarman Budiono, Manajer Grup Bisnis Granitoguna kepada KONTAN, Kamis (5/8).Selain sektor properti yang tumbuh, menurut Hantarman pertumbuhan ini juga disebabkan karena daya beli masyarakat yang sudah pulih. Maklum, krisis yang berlangsung 2008 bikin masyarakat menahan konsumsinya di semester I-2009.Meski penjualan enam bulan pertama tahun ini melonjak, menurut Hantarman, pertumbuhan ini masih tertekan akibat masuknya keramik premium impor. Saat ini terdapat keramik premium impor asal China, Vietnam, dan Malaysia. Produk impor yang murah bikin keramik lokal sulit bersaing. Bayangkan, keramik impor ini dijual seharga Rp 70.000 sampai Rp 90.000 per m2. Bandingkan dengan keramik Granitoguna yang dibanderol seharga Rp 150.000 hingga Rp 250.000 per m2.Belum lagi kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 18% dan kenaikan harga gas 10% membuat biaya semakin mencekik. Sekadar catatan, listrik dan gas memakan porsi 15% dari total biaya Granitoguna. Alhasil, di semester kedua nanti ada kemungkinkan Granitoguna menaikkan harga jual hingga 15%. Di samping itu, perusahaan juga meningkatkan efisiensi.Dengan sederet strategi ini, Granitoguna berharap total penjualan tahun ini bisa mencapai 3 juta m2, atau tumbuh 10%. Meski penjualan semester satu masih jauh dari target 2010, namun Hantarman optimistik hal ini bisa tercapai.

"Pemerintah dan swasta banyak mengebut proyek di semester kedua, sehingga kami yakin target ini bisa tercapai," ujar Hantarman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: