Penjualan hanya naik 6%, Indofood Sukses Makmur (INDF) mencatat kenaikan laba 25%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan bisnis kelapa sawit masih terasa pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Akibatnya, induk usaha emiten Grup Salim ini mencatat kenaikan penjualan 6% secara tahunan menjadi Rp 57,84 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Penjualan tersebut naik dari Rp 54,74 triliun pada periode Januari-September 2018. "Grup CBP dan Bogasari terus mencatatkan kinerja yang baik, sedangkan grup agribisnis masih tertekan oleh harga CPO yang rendah selama tahun berjalan ini," ungkap Anthoni Salim, Direktur Utama dan CEO Indofood dalam siaran pers, Rabu (30/10).

Baca Juga: Indofood CBP (ICBP) mencetak kenaikan laba 11,5% hingga kuartal ketiga 2019


Laba usaha INDF pun hanya naik 5% menjadi Rp 7,15 triliun. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk INDF melonjak 25% menjadi Rp 3,53 triliun dari sebelumnya Rp 2,82 triliun.

Margin laba bersih INDF pun meningkat menjadi 6,1% dari sebelumnya 5,2%.

Sekadar informasi, INDF memiliki empat segmen utama. Produk konsumen bermerek dijalankan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memproduksi mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman.

Baca Juga: Investor Asing Akan Masuk Bursa Saham Jelang Akhir Tahun, Ini Rekomendasi Analis

Bogasari merupakan segmen bisnis tepung terigu dan pasta Grup Salim. Grup ini pun didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.

Segmen ketiga adalah agribisnis, termasuk di dalamnya dua emiten sawit, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Terakhir adalah segmen distribusi, yang mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak usaha serta pihak ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati