JAKARTA. Di saat konsumsi semen nasional yang lesu, PT Holcim Indonesia Tbk mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 2,37% pada tahun 2016 menjadi Rp 9,45 triliun jika dibandingkan periode tahun sebelumnya. Hal ini juga merupakan hasil dari integrasi dengan PT Lafarge Cement Indonesia pada awal tahun 2016 lalu. Meski demikian, perusahaan semen ini masih mendapat kerugian sebesar Rp 285 miliar pada 2016. Sedangkan pada tahun 2015, Holcim masih meraup laba bersih sebesar Rp 175 miliar. Presiden Direktur, PT Holcim Indonesia Tbk, Gary Schutz mengaku tetap waspada karena kondisi perekonomian yang masih pasang surut dan tak terduga. “Industri bahan bangunan dan konstruksi masih akan mengalami banyak tekanan karena pelambatan perekonomian yang mempengaruhi daya beli pelanggan. Karena itu, peran pemerintah sangat diharapkan dalam menciptakan iklim bisnis yang semakin kondusif akan sangat membantu,” kata Gary, Kamis (6/4).
Penjualan Holcim 2016 tumbuh 2,37%
JAKARTA. Di saat konsumsi semen nasional yang lesu, PT Holcim Indonesia Tbk mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 2,37% pada tahun 2016 menjadi Rp 9,45 triliun jika dibandingkan periode tahun sebelumnya. Hal ini juga merupakan hasil dari integrasi dengan PT Lafarge Cement Indonesia pada awal tahun 2016 lalu. Meski demikian, perusahaan semen ini masih mendapat kerugian sebesar Rp 285 miliar pada 2016. Sedangkan pada tahun 2015, Holcim masih meraup laba bersih sebesar Rp 175 miliar. Presiden Direktur, PT Holcim Indonesia Tbk, Gary Schutz mengaku tetap waspada karena kondisi perekonomian yang masih pasang surut dan tak terduga. “Industri bahan bangunan dan konstruksi masih akan mengalami banyak tekanan karena pelambatan perekonomian yang mempengaruhi daya beli pelanggan. Karena itu, peran pemerintah sangat diharapkan dalam menciptakan iklim bisnis yang semakin kondusif akan sangat membantu,” kata Gary, Kamis (6/4).