KONTAN.CO.ID - Jakarta. Produsen tembakau iris PT Indonesian Tobacco (ITIC) optimistis bisa membalikkan kerugian tahun 2019 menjadi laba di tahun ini. Strategi perluasan pemasaran bakal memacu pendapatan. Di sisi lain, tahun ini ITIC tak lagi terbebani sejumlah biaya yang menyebabkan kerugian tahun lalu sebesar Rp 7 miliar. Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk, Djonny Saksono menjelaskan, rugi tahun lalu akibat denda pajak untuk tahun buku 2015 sebesar Rp 11,84 miliar. Kerugian juga karena kenaikan beban keuangan Rp 6,48 miliar akibat pindah bank dan biaya initial public offering (IPO). "Tahun ini kami sudah membuat pengaturan biaya, sehingga tidak melonjak dan bisa meraih laba," jelas Djonny, pekan lalu.
Penjualan Indonesian Tobacco semakin ngebul karena dua wilayah ini
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Produsen tembakau iris PT Indonesian Tobacco (ITIC) optimistis bisa membalikkan kerugian tahun 2019 menjadi laba di tahun ini. Strategi perluasan pemasaran bakal memacu pendapatan. Di sisi lain, tahun ini ITIC tak lagi terbebani sejumlah biaya yang menyebabkan kerugian tahun lalu sebesar Rp 7 miliar. Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk, Djonny Saksono menjelaskan, rugi tahun lalu akibat denda pajak untuk tahun buku 2015 sebesar Rp 11,84 miliar. Kerugian juga karena kenaikan beban keuangan Rp 6,48 miliar akibat pindah bank dan biaya initial public offering (IPO). "Tahun ini kami sudah membuat pengaturan biaya, sehingga tidak melonjak dan bisa meraih laba," jelas Djonny, pekan lalu.