Penjualan industri musik di Inggris capai Rp 21 T



KONTAN.CO.ID - LONDON. Bisnis musik di Inggris tetap gemebyar. Penjualan lagu musisi seperti Ed Sheeran, Sam Smith, Drake dan Coldplay dalam format piringan hitam (vinyl), compact disc (CD) atau versi musik streaming di dunia maya terus meningkat.

Entertainment Retailers Association (ERA) melaporkan, penjualan musik di Inggris mencapai 1,2 miliar setara sekitar Rp 21 triliun sepanjang tahun 2017, naik 8,7% dibanding dengan penjualan tahun 2016. Kenaikan nilai tersebut berasal dari penjualan piringan hitam, CD dan download musik digital.

Penjualan piringan hitam mencapai 4,1 juta keping di tahun lalu. Media penyimpanan musik paling klasik ini menyumbang sekitar 3% terhadap total nilai pendapatan musik di Inggris.


Ed Sheeran adalah artis paling populer di Inggris yang menduduki posisi puncak untuk penjualan album via piringan hitam. Album lagu piringan hitam milik Liam Gallagher dan Amy Winehouse's juga masuk dalam lima teratas penjualan terlaris tahun lalu.

Sementara penjualan album lagu versi CD mencapai 41,6 juta keping di tahun lalu. Namun, tren penjualan CD terus turun karena penggemar mulai beralih ke download lagu digital. CD sempat menjadi media penyimpanan musik favorit dan terjual 162,4 juta unit di tahun 2004.

Adapun album lagu digital diunduh 13,8 juta sepanjang tahun lalu. Mayoritas penggemar musik membeli album digital ini melalui iTunes dan Amazon. Dua toko digital itu menyokong 23% terhadap total penjualan album digital.

Selain Ed Sheeran, artis Inggris seperti Rag N Bone Man memiliki banyak penggemar. Penyanyi dengan lagu Human ini telah menjual lebih dari 885.000 unit album sepanjang tahun lalu. Musisi lain, seperti Dua Lipa, Stormzy, Harry Styles dan J Hus, rata-rata mencatatkan penjualan 100.000 album.

Sementara Pink dan Drake tercatat sebagai musisi non-Inggris terlaris di negara itu. ERA memproyeksikan, industri musik akan mencatat pertumbuhan di tahun 2018.

CEO ERA Kim Bayley melihat, bisnis musik akan mengarah ke format digital. Maklum, layanan digital bisa diakses 24 jam oleh penggemar yang ingin menikmati musik dan video dari musisi favorit. "Layanan digital memudahkan ekspansi industri hiburan," kata Bayley seperti dikutip BBC, Rabu (3/1).

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie