Penjualan kaca lembaran melonjak tahun ini



JAKARTA. Kinerja industri kaca lembaran melaju kencang tahun ini. Asosiasi Kaca Lembaran Dan Pengaman (AKLP) memastikan, penjualan kaca lembaran hingga akhir tahun ini bakal mencapai Rp 4 triliun. Dari segi volume, AKLP memastikan, penjualan kaca lembaran hingga akhir tahun ini bakal mencapai 583.000 ton. Jumlah ini tumbuh 6% dari penjualan tahun lalu yang sebanyak 550.000 ton.

Kepala Unit Kaca Pengaman AKLP, Yustinus Gunawan menyatakan, kinclongnya penjualan otomotif tahun ini membawa dampak positif bagi penjualan kaca lembaran. "Membaiknya kinerja ini terdorong pertumbuhan otomotif yang pesat," kata Yustinus, akhir pekan lalu.

Menurut Yustinus, pasar kaca lembaran mulai bergairah sejak memasuki semester II tahun ini. Meski perlahan, penjualan kaca lembaran terus meningkat. Tren ini, menurut dia, akan terus berlanjut hingga 2011. Pada tahun depan, penjualan kaca lembaran ia perkirakan bakal mencapai Rp 6 triliun. "Kami yakin tetap tumbuh karena geliat otomotif," ujar Yustinus.


Dalam memasarkan produknya, produsen kaca lembaran tidak terlalu mengandalkan pasar ekspor. Pasalnya, sebagian besar produk kaca lembaran itu diserap pasar dalam negeri. Perinciannya, 60% masuk ke pasar domestik. Sedangkan sisanya diekspor ke Jepang, Australia, Timur Tengah, Amerika, dan Eropa.

Itu sebabnya, menurut Yustinus, produsen memilih fokus menggarap pasar domestik. "Tahun depan, kami tetap fokus ke dalam negeri," ucap Yustinus.Saat ini, kapasitas terpasang produksi kaca lembaran tiga perusahaan terbesar mencapai 4.500 ton per hari atau 1,3 juta ton pertahun. Nilai produksi tersebut mencapai Rp 6 Triliun. Ketiga perusahaan itu adalah PT Asahimas Flat Glass Tbk, PT Mulia Glass, dan PT Tossa Sakti.

Senior Advisor PT Asahimas Flat Glass Tbk, Samuel Rumbajan tak menampik, geliat pasar otomotif memberikan angin segar bagi industri kaca lembaran lokal. Samuel bilang, industri kaca domestik banyak memasok kebutuhan kaca mobil. Produksi kaca untuk kebutuhan industri otomotif bisa mencapai 15% dari total penjualan di dalam negeri. "Asahimas memenuhi 90% kebutuhan otomotif. Tapi, seluruh anggota asosiasi juga memasok," ujar Samuel, yang juga Ketua Umum AKLP ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa