JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) nampaknya mulai menuai berkah dari produk mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC). Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, penjualan mobil ASII dalam sepuluh bulan tahun ini, naik 8% year-on-year (yoy) menjadi 541.481 unit dari sebelumnya 501.360 unit. Di Oktober 2013 saja, ASII bisa menjual 62.842 unit mobil atau naik 17% dibandingkan bulan Oktober tahun lalu. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, penjualan mobil di Oktober meningkat 3%.
Kontribusi utama dari penjualan tersebut masih berasal dari merek Toyota. Hingga Oktober 2013, penjualan Toyota mencapai 359.220 unit atau naik 7,3%. Pada September 2013, Toyota memang mulai menjual mobil murah dengan merek Agya. Sementara, Daihatsu menjual mobil murah merek Ayla. Kontribusi Daihatsu tak kalah besar yaitu mencapai 154.156 unit. Bahkan pertumbuhan penjualan Daihatsu naik 13,72% yoy. Teddy Oetomo, analis Credit Suisse menyebutkan, ketimbang Toyota, penjualan mobil murah Daihatsu lebih dominan karena harganya yang lebih terjangkau. Harga Daihatsu Ayla sekitar Rp 77 juta hingga Rp 107 juta, lebih murah daripada harga Toyota Agya yang berkisar Rp 100 juta hingga Rp 121 juta. Dus, pangsa pasar Daihatsu lebih bertumbuh dibandingkan Toyota. "Pertumbuhan penjualan ASII tidak terlepas dari mulai dijualnya LCGC," tulis Teddy dalam riset, Kamis (14/11). Sejak ASII menjual mobil murah, pangsa pasar emiten ini meningkat, dari 53% di September 2013 menjadi 56% di Oktober 2013. Secara total, pangsa pasar ASII hingga Oktober 2013 sebesar 53% dari total penjualan mobil nasional. Kontribusi penjualan mobil lainnya berasal dari merek Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot. Menurut Teddy, penjualan mobil ASII sudah memenuhi 83% dari estimasi target tahun 2013 yang sebanyak 650.094 unit. "Penjualan masih inline dengan target kami," jelas dia. Penjualan roda dua ASII juga berhasil menggaet pangsa pasar lebih besar di segmen roda dua. Penjualan sepeda motor dari merek Honda mencapai 3,93 juta unit atau naik 15% yoy. Di Oktober 2013, penjualan motor Honda tumbuh 28% yoy. Pertumbuhan penjualan motor ASII masih lebih tinggi dari pertumbuhan industri yang sebesar 9% yoy. ASII pun menguasai pangsa pasar motor nasional sebesar 60%. Angka ini melebihi pencapaian tahun lalu yang hanya 58%. Menurut Teddy, kenaikan penjualan motor lebih didorong adanya dua produk baru Honda. Pada bulan September dan Oktober 2013, Honda memang meluncurkan varian baru dari Scoopy.
Selama ini, kontribusi terbesar pendapatan ASII memang berasal dari sektor otomotif. Saat ini, sekitar 51% laba ASII masih berasal dari bisnis otomotif. Bila dirinci, 30% berasal dari kendaraan roda empat, 17% kendaraan roda dua, dan 4% komponen. Selain itu, 19% kontribusi berasal dari sektor finansial yang mendukung pembiayaan kendaraan bermotor. Namun, lini bisnis ASII kini semakin luas. Demi diversifikasi, perusahaan kelas kakap itu juga akan merambah sektor properti. Perseroan ini bahkan sudah menyiapkan pendanaan khusus bisnis properti sebesar Rp 6,5 triliun hingga Rp 7 triliun. Karena masih bisa menjaga posisinya di pasar otomotif, Teddy mempertahankan rekomendasi outperform untuk saham ASII dengan target harga Rp 8.370 per saham. Pada perdagangan, Jumat (15/11), harga saham ASII berakhir melemah 2,33% menjadi Rp 6.300 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana