Penjualan Kirana Megatara (KMTR) naik dua digit pada kuartal I, ini pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen dan pengolahan karet, PT Kirana Megatara Tbk menorehkan kinerja yang cukup memuaskan di kuartal pertama tahun ini. Tercatat, KMTR membukukan pertumbuhan penjualan neto sebesar 33,40% dari torehan di kuartal I-2020. 

Mengutip laporan keuangan perusahaan, hingga akhir Maret lalu, emiten berkode sama KMTR ini berhasil meraup penjualan neto sebesar Rp 3,31 triliun atau meningkat dari torehan periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 2,48 triliun.  

Sekretaris Perusahaan Kirana Megatara Ferry Sidik menyebut, pandemi korona yang mulai merebak di beberapa negara sejak awal tahun lalu merupakan penyebab utama lesunya kinerja penjualan KMTR di tiga bulan pertama 2020. 


Baca Juga: Energi Mega (ENRG) alokasikan US$ 37,35 juta dari hasil PUT untuk belanja modal

"Hingga kuartal I-2021 pencapaian sales lebih baik dibandingkan kuartal I-2020. Hal ini dikarenakan di kuartal pertama tahun 2020 pandemi Covid-19 sudah mulai melanda di beberapa tempat di dunia," sebut Ferry saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (24/6). 

Adapun, hingga akhir Maret lalu, penjualan neto KMTR masih ditopang oleh penjualan barang jadi karet senilai Rp 3,29 triliun. Kemudian disusul dengan penjualan sawit Rp 6,44 miliar, barang jadi RSS Rp 5,42 miliar, bahan baku karet Rp 2,64 miliar, lalu terakhir penjualan jasa titip olah sebesar Rp 663,09 juta. 

Tumbuhnya penjualan neto di kuartal pertama tahun lalu, telah mendorong naiknya beban pokok penjualan KMTR menjadi Rp 3,09 triliun. Angka tersebut bertambah 33,33% dari sebelumnya Rp 2,32 triliun di kuartal I-2020. 

Di kuartal pertama tahun ini, KMTR juga membukukan kenaikan pada beban penjualan sebesar 11,71% dari semula Rp 29,25 miliar menjadi Rp 32,68 miliar. 

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) berhasil membukukan laba bersih US$ 5,11 juta pada kuartal I

Alhasil, hingga akhir Maret lalu, perusahaan ini mampu meraup laba neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 31,750 miliar. Padahal pada periode yang sama di tahun sebelumnya, KMTR masih menanggung kerugian hingga Rp 96,63 miliar. 

Ferry berujar, permintaan dan juga rata-rata harga karet yang semakin membaik, menjadi katalis positif bagi KMTR untuk membukukan kinerja yang lebih baik di tahun ini. Sehingga, KMTR pun membidik pertumbuhan volume penjualan 5% hingga 10% dari torehan di tahun lalu. 

"Permintaan karet saat ini masih positif dapat dilihat dari harga karet yang masih ada di sekitar US$ 1,5 - US$ 1,7 per kilogram," pungkasnya. 

Sedikit informasi, per 31 Maret 2021, KMTR membukukan total aset sebesar Rp 5,37 triliun, dengan jumlah liabilitas senilai Rp 3,32 triliun dan ekuitas Rp 2,05 triliun. 

Selanjutnya: Bisi International (BISI) bagikan dividen dengan yield 3,38%, catat jadwalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi