Penjualan Komponen Kendaraan Listrik Astra Otoparts (AUTO) Masih Minim



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Porsi penjualan komponen untuk kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) saat ini masih sangat kecil.  

Direktur Astra Otoparts Sophie Handili mengungkapkan, porsi penjualan komponen kendaraan listrik yang masih sangat kecil ini sejalan dengan penjualan kendaraan listrik di Indonesia yang masih di bawah 5% berdasarkan data Gaikindo.

"Kami masih terus memantau peluang pertumbuhan komponen EV saat ini, yang mungkin akan sejalan juga dengan tren penjualan kendaraan EV di Indonesia," kata Sophie kepada Kontan.co.id, Kamis (11/7). Dia berharap, penjualan komponen EV bisa terus bertumbuh.


Baca Juga: Penjualan ASII Turun Secara Tahunan, Prospek Saham Masih Tertekan

Sophie mengatakan, AUTO akan melihat bagaimana perkembangan industri EV di Indonesia. Astra Otoparts juga terus melakukan riset dan pengembangan untuk perencanaan pembuatan produk komponen baru.

Hal itu juga sebagai strategi agar AUTO dapat lebih siap dalam memasarkan komponen-komponen EV. "Jadi ketika penjualan EV mulai mengalami kenaikan, kami juga sudah lebih siap untuk memasarkan produk-produk  komponen baru untuk EV," ujar Sophie. 

AUTO juga akan mencermati peluang usaha yang muncul dari program pemerintah untuk menggenjot promosi kendaraan HEV, PHEV, dan BEV dalam rangka mengurangi emisi. Misalnya peluang untuk menyuplai komponen-komponen kendaraan EV tersebut.

Baca Juga: Penjualan Mobil Nasional Kembali Anjlok pada Akhir Semester I-2024

Di samping itu, Sophie menyebutkan AUTO juga turut berkontribusi dalam mengurangi gas emisi, salah satunya  dengan memproduksi EV charging station Astra Otopower dan home charging Altro.

Untuk mendongkrak produksi maupun penjualan komponen kendaraan EV, Astra Otoparts terus mengembangkan inovasi dalam memproduksi produk-produk komponen kendaraan EV. Hal tersebut juga merupakan diversifikasi selain upaya pengembangan komponen untuk kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) atau kendaraan bertenaga bahan bakar. 

"Seluruh rangkaian inovasi tersebut dilakukan agar ketika tren penjualan kendaraan EV meningkat, kami sudah siap untuk bersaing di pasar," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati