Penjualan Krama Yudha di Q1 naik



JAKARTA. Penjualan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) di Maret 2013 tidak secemerlang dua bulan sebelumnya. Penjualan Mitsubishi secara grosir (wholesales) di bulan itu cuma 12.690 unit atau turun 7,49% dari penjualan Februari 2013 yang mencapai 13.718 unit.

Penjualan ritel Mitsubishi di bulan yang sama juga turun 8,72% menjadi 12.428 unit dari penjualan Februari 2013 sebanyak 13.615 unit. Meski turun, Mistubishi berhasil menguasai 12,95% pangsa pasar mobil domestik di Maret 2013 yang secara total terjual 95.986 unit.

Namun penjualan Mitsubishi di kuartal I (Q1) 2013 merangkak naik 16,84% menjadi 39.249 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 33.591 unit. Dus, Mitsubishi menguasai 13,94% pasar mobil domestik di kuartal I tahun ini yang mencapai 281.546 unit atau naik 0,43% dibandingkan pangsa pasar di periode yang sama tahun lalu yang sebesar 13,51%.


Keberhasilan Krama Yudha tidak terlepas dari strategi mereka yang gencar memasarkan kendaraan penumpang. Padahal, sebagian besar kontribusi penjualan Mitsubishi berasal dari kendaraan niaga. "Tahun ini kami memang agresif memasarkan mobil penumpang," katanya kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Menurutnya, Krama Yudha berhasil melego sekitar 2.500 unit mobil penumpang di kuartal I 2013. Apalagi produk mobil penumpang Mitsubishi tergolong beragam, mulai dari Pajero hingga Mirage.

Rizwan pun tidak khawatir pasar Mirage akan terganggu akibat recall terhadap 1.775 unit Mirage di Indonesia. Pemanggilan salah satu produk terbaru Mitsubishi itu untuk mengganti sistem pengereman yang memakai anti-locked system (ABS). "Justru iniĀ  menjadi tanggung jawab kami," katanya.

Ia yakin, Mirage sanggup terjual hingga 3.500 unit sampai akhir tahun ini. Sepanjang Januari - Februari 2013, Mirage sudah terjual 1.413 unit. "Kami yakin dengan target ini," katanya.

Untuk tahun ini, Mitsubishi secara total menargetkan penjualan sebanyak 155.000 unit. Tahun lalu, penjualan Mitsubishi sebesar 148.198 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon