Penjualan kuliner khas Betawi tidak seramai suasana di PRJ (bagian 1)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama liburan Lebaran dan sekolah yang tengah berlangsung hingga kini, ada satu pameran yang saban tahun masih menarik minat para pengunjung di sekitar Jakarta, termasuk juga luar ibukota. Yaitu Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair yang berlangsung di arena JIEXpo Kemayoran, Jakarta Utara.

Salah satu ajang pameran dagang terbesar di ibukota tersebut sudah berlangsung sejak 22 Mei 2019 hingga 30 Juni 2019 nanti. Penyelenggara pun menaruh harapan tinggi pada hajatan ini.

Kalau tahun lalu, PRJ bisa menjaring 6,7 juta pengunjung dengan total nilai transaksi mencapai Rp 7 triliun, maka di tahun ini, jumlah pengunjung yang diharapkan datang bisa tembus 6,8 juta pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,8 triliun. Apalagi, PRJ kali ini berbarengan dengan liburan Lebaran hingga liburan sekolah.

Saat KONTAN menyambangi pameran tersebut akhir pekan kemarin, antrean masuk ke arena pameran tergolong lancar. Dengan tiket masuk sebesar Rp 40.000 per orang untuk akhir pekan, pengunjung bisa masuk ke area pameran dengan masukkan kartu laiknya masuk ke stasiun kereta komuter.

Saat masuk arena, kita bakal mendapat suguhan dengan ragam stan pameran dari sejumlah peserta pameran. Sebagian besar adalah merek-merek besar yang biasa kita jumpai di pasar. Mulai dari produk otomotif, produk konsumer, elektronik, makanan dan minuman dan yang lainnya.

Sepanjang selasar arah ke hall B maupun hall D berjajar gerai makanan dan minuman. Para pramuniaga dari masing-masing gerai pun tak putus-putus menawarkan barang dagangannya ke para pengunjung.

Dari keriuhan yang ada, pameran ini ternyata masih menyediakan makanan yang menjadi ciri khas PRJ. Salah satunya dodol betawi. Ada yang menarik yang tersaji di stan Dodol Betawi Bang Rizal. Di sana, salah satu karyawan Dodol Betawi Bang Rizal, yakni Yusuf Effendi tengah mengaduk-ngaduk dodol yang ada di kuali yang besar. Para pengunjung pun bisa mencicipi langsung dodol tersebut. "Ini ide dari Bang Rizal sendiri," katanya kepada KONTAN, (14/6).

Rupanya, ini adalah siasat dari Dodol Betawi Bang Rizal yang ada toko di Pejaten, Jakarta Selatan, untuk menyiasati penurunan pengunjung dan omzet. Dalam sehari, Dodol Bang Rizal menjual sekitar seratus besek yang setara 50 kilogram dodol. Inilah yang dirasakan oleh Yusuf. "Tidak seramai tahun lalu," tuturnya.

Sayang, Yusuf tidak memperinci berapa penurunan transaksi. Salah satu penyebab karena periode pameran yang berbarengan dengan Ramadan, yakni dua minggu menjelang Lebaran. Selain itu juga banyaknya orang yang mudik.

Tommy Anggara, pemilik kerak telor Bang Jack yang ada dua stan di PRJ juga merasakan hal yang sama. Hasil penjualan kerak telor selama berjualan di arena PRJ mengalami penurunan sekitar 10% karena jumlah pengunjung yang tidak seramai tahun lalu.

Saban hari rata-rata ia cuma sanggup menjual 60 porsi kerak telur dengan harga Rp 25.000 per porsi. Ia menduga salah satu penyebab penurunan omzet adalah harga tiket masuk naik.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon