JAKARTA. Setelah mengalami kelesuan tahun penjualan lahan di tahun ini, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berharap bisa menjual lahan industri lebih banyak di tahun depan. Perseroan menargetkan penjualan lahan industri mencapai 60-65 hektare (ha) pada tahun 2015. Sonny Satia Negara, Head of Investor Relation and Corporate Finance SSIA mengatakan, tahun ini, perseroan diperkirakan hanya mampu menjual 22,8 ha lahan industri. Artinya, target tahun depan melambung 195% dari capaian tahun ini. Di awal tahun 2014, perseroan sebenarnya mematok penjualan lahan industri sebesar 65 ha. Lalu, kemudian targetnya dipangkas menjadi 40 ha. Namun, melihat capaian Kuartal III yang masih jauh dari target, Sonny memperkirakan penjualan sampai akhir tahun ini hanya sebesar 22 ha. "Di Kuartal IV ini belum ada penjualan baru. Jadi stagnan," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (5/12).
SSIA terpaksa memotong target penjualan lantaran lahan industri yang mereka miliki terus menciut tanpa ada penambahan lahan. Apalagi, anak usaha SSIA, PT Suryacipta Swadaya yang membidani bisnis lahan industri masih harus menghadapi penyelesaian klaim atas lahan industri yang dimiliki. Untungnya, SSIA masih sanggup meraup tambahan cuan dari harga lahan industri yang naik. Catatan saja, harga jual lahan industri SSIA di kuartal I-2014 berkisar US$ 110 per meter persegi (m²). Lantas di kuartal II menanjak US$ 122,8 per m² dan kembali naik menjadi US$ 134 per m² di kuartal tiga tahun ini. Hingga Kuartal III-2014, perseroan hanya mampu menjual 22,8 ha lahan industri turun 41% dibanding periode yang sama tahun lalu.