JAKARTA. Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat seluruh sektor industri termasuk otomotif mengalami penurunan. Produsen otomotif yang paling besar terkena dampaknya adalah merek-merek Eropa, karena mobilnya masih sebagian besar diimpor utuh (Completely Build-Up/CBU) dari negara asalnya. Seperti yang dialami oleh Lamborghini Indonesia. Semenjak dollar AS menguat terhadap rupiah dan kebijakan mengenai Bea Masuk (impor duty) ikut naik, penjualan supercar asal Italia di pasar otomotif nasional langsung menurun drastis. Tapi, CEO Lamborghini Indonesia, Jhonson Yaptonaga enggan membeberkan angka pastinya.
Penjualan Lamborghini di tanah air anjlok
JAKARTA. Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat seluruh sektor industri termasuk otomotif mengalami penurunan. Produsen otomotif yang paling besar terkena dampaknya adalah merek-merek Eropa, karena mobilnya masih sebagian besar diimpor utuh (Completely Build-Up/CBU) dari negara asalnya. Seperti yang dialami oleh Lamborghini Indonesia. Semenjak dollar AS menguat terhadap rupiah dan kebijakan mengenai Bea Masuk (impor duty) ikut naik, penjualan supercar asal Italia di pasar otomotif nasional langsung menurun drastis. Tapi, CEO Lamborghini Indonesia, Jhonson Yaptonaga enggan membeberkan angka pastinya.