JAKARTA. Di zaman yang serba instan ini, keberadaan
notebook atau
laptop sepertinya semakin diminati dibandingkan
desktop personal computer (PC). Tak heran, tingkat penjualan
laptop beberapa tahun belakangan ini semakin mengalami peningkatan.Walhasil, banyak vendor
laptop berlomba-lomba mengeluarkan produk terbaru dengan segala keunggulannya. Salah satunya yakni PT Sony Indonesia, yang hari ini mengeluarkan tiga
laptop terbarunya. Ada Vaio Z, yang ditawarkan bagi eksekutif dan profesional dengan mobilitas yang tinggi.Lantas ada pula Vaio SR, yang yang desainnya lebih
stylish untuk anak muda. Dan kemudian adapula laptop seri Vaio FW yang bisa menghadirkan hiburan yang tak kalah dengan televisi. Ketiga
laptop teranyar itu akan dibanderol di atas US$ 1.599.
Sementara, beberapa hari yang lalu, NEC juga meluncurkan tiga produk terbarunya. Yaitu NEC Versa S6500, NEC Versa S3500 dan NEC Versa E6500. Ketiganya dimaksudkan untuk pengguna rumahan. Harga yang ditawarkan untuk ketiga
laptop ini yaitu berkisar Rp 10,99 juta sampai Rp 12,99 juta. Laptop Bakal Geser PC Potensi yang besar dalam penjualan
laptop membuat beberapa vendor memprediksi keberadaan komputer yang mudah untuk dibawa-bawa tersebut akan menggeser posisi PC. Kozi Wakaizumi Presiden Direktur PT Sony Indonesia mengamini hal itu. Ia mengatakan, dalam 2 tahun ini penjualan
laptop terus saja meningkat. “Pertumbuhannya lebih pesat dibandingkan dengan
desktop PC,” ujar Kozi, hari ini (21/08). Meski demikian, kata Kozi, saat ini kontribusi desktop PC masih mengalahkan keberadaan
notebook. Perbandingannya mencapai 70:30 untuk desktop PC. “Tapi hal ini tidak akan lama,” ujarnya optimis. Sebab, lanjut Kozi, kebutuhan masyarakat akan komputer yang bisa dibawa kemana-mana itu sangat diperlukan. Ia lantas memprediksi, pada 2011 nanti, keberadaan laptop akan sebanding dengan
desktop PC. Alias, kontribusi penjualannya akan sama. “Saya perkirakan, 3 tahun lagi. Keduanya akan punya pasar yang sama,” ujarnya. Perkiraannya ini jika melihat pertumbuhan
laptop itu sendiri yang semakin meningkat. Sony sendiri, selama ini tidak mengeluarkan produk
desktop PC, melainkan hanya bermain di pasar
notebook. Meski tidak mau mengatakan angka penjualan yang pasti, Kozi mengaku angka pertumbuhannya sangat baik. Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari perkembangan gerai resmi Vaio dari 19 toko pada awal pembukaan lalu, menjadi 47 toko saat ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Henkyanto Tjokro Adhiguno. Dia menilai, pergeseran tren ini bisa terlhat dari semakin banyaknya pembeli
laptop yang berasal dari kalangan ritel atau kaum rumahan. “Kalau dulu orang rumahan belinya itu komputer rakitan, sekarang kebanyakan dari mereka membeli
laptop,” ujarnya. Perubahan tren ini juga disebabkan oleh banyak hal. Selain karena lebih fleksibel, layanan
hot spot yang diberikan di banyak mal, hotel ataupun restoran memberikan kontribusi orang rumahan banyak membeli
laptop. “Provider telepon yang memberikan fasilitas tarif murah untuk layanan internetnya,” ujar Henkyanto. Meskipun begitu, Henkyanto optimis kalau pasar desktop PC tidak akan pernah mati tergencet oleh
laptop. Menurutnya, desktop PC memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh laptop, seperti
software atau
hardware yang bisa dimodifikasi dan diganti-ganti oleh pemiliknya. “
Laptop tidak bisa seperti ini,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie