KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan kinerja industri ritel yang terpukul akibat pandemi diperkirakan turut berdampak pada penerimaan negara, baik dari pajak maupun cukai. Industri hasil produk tembakau lainnya (HPTL) yang sebagian besar mengandalkan penjualan dari toko ritel menjadi salah satu yang kontribusi cukainya diperkirakan juga menurun di tahun ini, sebagaimana tergambar dari realisasi penerimaan cukai HPTL sampai semester I-2021. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, sampai dengan semester I-2021, realisasi cukai HPTL hanya Rp 298 miliar. Perolehan tersebut turun 28% dibandingkan semester I-2020 yang senilai Rp 415 miliar. Tidak mengherankan, jika sampai akhir tahun ini, Askolani memperkirakan penerimaan cukai HPTL juga akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. “Sampai semester I, realisasi cukai HPTL turun 28% dibandingkan tahun lalu. Sementara sampai akhir 2021 diupayakan target penerimaan senilai Rp 680 miliar,” ungkap Askolani, Selasa (3/8).
Penjualan lesu, setoran cukai HPTL semester I 2021 turun 28%, ini kata pengusaha
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan kinerja industri ritel yang terpukul akibat pandemi diperkirakan turut berdampak pada penerimaan negara, baik dari pajak maupun cukai. Industri hasil produk tembakau lainnya (HPTL) yang sebagian besar mengandalkan penjualan dari toko ritel menjadi salah satu yang kontribusi cukainya diperkirakan juga menurun di tahun ini, sebagaimana tergambar dari realisasi penerimaan cukai HPTL sampai semester I-2021. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, sampai dengan semester I-2021, realisasi cukai HPTL hanya Rp 298 miliar. Perolehan tersebut turun 28% dibandingkan semester I-2020 yang senilai Rp 415 miliar. Tidak mengherankan, jika sampai akhir tahun ini, Askolani memperkirakan penerimaan cukai HPTL juga akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. “Sampai semester I, realisasi cukai HPTL turun 28% dibandingkan tahun lalu. Sementara sampai akhir 2021 diupayakan target penerimaan senilai Rp 680 miliar,” ungkap Askolani, Selasa (3/8).