KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona menghantam perekonomian dalam negeri. Hal itu membuat konsumsi energi, khususnya listrik pun turun di segmen bisnis dan industri. Akibatnya, penjualan listrik PT PLN (Persero) ikut anjlok. Berdasarkan hitungan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, sejak pekan kedua bulan Maret, beban puncak di Sistem Jawa-Bali sudah merosot sekitar 2-3 Gigawatt (GW). Sebenarnya masih terlalu dini untuk menilai perlambatan penjualan listrik PLN. Sebab, dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap konsumsi listrik baru bisa tergambar pada bulan April atau Mei mendatang.
Penjualan listrik merosot, IESR: Persoalan PLN di tiga bulan ke depan adalah cashflow
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona menghantam perekonomian dalam negeri. Hal itu membuat konsumsi energi, khususnya listrik pun turun di segmen bisnis dan industri. Akibatnya, penjualan listrik PT PLN (Persero) ikut anjlok. Berdasarkan hitungan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, sejak pekan kedua bulan Maret, beban puncak di Sistem Jawa-Bali sudah merosot sekitar 2-3 Gigawatt (GW). Sebenarnya masih terlalu dini untuk menilai perlambatan penjualan listrik PLN. Sebab, dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap konsumsi listrik baru bisa tergambar pada bulan April atau Mei mendatang.