JAKARTA. Ajang pemilihan umum (pemilu) memberi berkah kepada banyak pihak. Salah satunya adalah produsen makanan dan minuman. Pesta demokrasi yang diadakan lima tahun sekali ini diperkirakan akan mendongkrak penjualan makanan dan minuman sebesar Rp 5 triliun hingga Rp 7 triliun. Peningkatan pesanan seperti kue, minuman dalam kemasan, minuman ringan sari buah, mi instan kopi dan lainnya diperkirakan akan meningkat tajam. "Pemilu adalah salah satu ajang yang mendongkrak penjualan kami di tahun ini selain Lebaran, Natal, Imlek dan hari besar lain," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Thomas Darmawan kepada KONTAN, Rabu (25/3). Apalagi, khusus tahun ini, terdapat perubahan sistem Pemilu yang terbagi dalam dua konsep yakni pemilu legislatif dan presiden. Selain berasal dari partai pusat, sebagian besar pesanan makanan dan minuman juga datang dari pelosok daerah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penjualan Makanan Minuman Jelang Pemilu Diperkirakan Capai Rp 7 Triliun
JAKARTA. Ajang pemilihan umum (pemilu) memberi berkah kepada banyak pihak. Salah satunya adalah produsen makanan dan minuman. Pesta demokrasi yang diadakan lima tahun sekali ini diperkirakan akan mendongkrak penjualan makanan dan minuman sebesar Rp 5 triliun hingga Rp 7 triliun. Peningkatan pesanan seperti kue, minuman dalam kemasan, minuman ringan sari buah, mi instan kopi dan lainnya diperkirakan akan meningkat tajam. "Pemilu adalah salah satu ajang yang mendongkrak penjualan kami di tahun ini selain Lebaran, Natal, Imlek dan hari besar lain," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Thomas Darmawan kepada KONTAN, Rabu (25/3). Apalagi, khusus tahun ini, terdapat perubahan sistem Pemilu yang terbagi dalam dua konsep yakni pemilu legislatif dan presiden. Selain berasal dari partai pusat, sebagian besar pesanan makanan dan minuman juga datang dari pelosok daerah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News