Penjualan Matahari selamatkan kinerja MLPL



JAKARTA. Penjualan kepemilikan saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) ternyata menyelamatkan kondisi keuangan PT Multipolar Tbk (MLPL) pada kuartal ketiga tahun ini. Laba bersihnya melesat 2.404% menjadi Rp 2,805 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sejatinya, kinerja MLPL tidaklah secemerlang tahun lalu. Pasalnya, penjualan bersih MLPL turun 14,57% menjadi hanya Rp 6,95 triliun dari sebelumnya Rp 8,14 triliun. Laba kotor MLPL pun turun menjadi Rp 1,58 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 2,8 triliun. Laba usaha juga terjun bebas menjadi Rp 51,830 miliar atau turun 88,48% dari sebelumnya Rp 449,971 miliar.

Di sisi lain, jumlah beban lain-lain pun meningkat, dari Rp 156,937 miliar menjadi Rp 194,937 miliar. Tak ayal hal ini mengakibatkan perusahaan mencatatkan rugi dari aktivitas normal sebesar Rp 77,506 miliar dari sebelumnya untung sebesar Rp 234,67 miliar. Beruntung pos luar biasa MLPL mendapatkan masukan dana segar mencapai Rp 5,73 triliun yang berasal dari penjualan LPPF. Padahal di periode yang sama tahun lalu, pos luar biasa ini tidak memberikan masukan pada perusahaan yang sebenarnya bergerak di sektor teknologi informasi ini.


Tak heran jika pemasukan dari pos luar biasa tersebut mendongkrak laba bersih MLPL menjadi sebesar Rp 2,805 triliun atau naik hingga 2.404%. Jika tidak ada pos luar biasa tersebut, dapat dipastikan MLPL malah akan menanggung kerugian. Seperti tampak pada rugi dari aktivitas normal yang sudah mencapai Rp 77,506 miliar.

Sebagai catatan saja, saat ini MLPL memiliki 48,44% saham di PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). MPPA semula menguasai 90,76% saham LPPF. MPPA menjual 90,76% saham LPPF senilai Rp 7,164 triliun kepada PT Meadow Indonesia. Usai penjualan, MPPA tetap menguasai 20% saham LPPF secara tidak langsung. Nilai penjualan saham 70,76% saham LPPF yang diterima MPPA totalnya sebesar Rp 5,733 triliun yang masuk ke pos laba MPPA, yang juga secara otomatis masuk ke MLPL.

Walaupun telah menjual salah satu asetnya yang paling berharga, ternyata jumlah aset MLPL malah mengalami kenaikan. Di sembilan bulan pertama tahun 2009, jumlah aset MLPL sekitar Rp 12,559 triliun dan pada periode yang sama tahun ini meningkat menjadi Rp 12,798 triliun. Jumlah kewajiban yang harus dilakukan oleh MLPL pun berkurang menjadi Rp 3,634 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 9,173 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can