KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten cat dari Tancorp Group, PT Avia Avian Tbk (
AVIA) menyatakan, permintaan cat pada momen Ramadan akan cukup signifikan, khususnya untuk produk cat dekoratif. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang melakukan aktivitas
repainting atau pengecatan kembali pada momen tersebut. Head of Investor Relations Avia Avian, Andreas Timothy Hadikrisno mengatakan, salah satu strategi perusahaan dalam mengantisipasi adanya kenaikan penjualan saat Ramadan adalah menjaga tingkat utilisasi produksi pabrik. "Sejauh ini tingkat utilisasi pabrik selalu dijaga tidak lebih dari 80% dengan dua
shift waktu kerja," kata Andreas kepada Kontan, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, saat ini AVIA memiliki dua pabrik yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur dengan total kapasitas produksi mencapai 213 metrik ton (MT), dan pabrik Serang, Jawa Barat dengan total kapasitas mencapai 72 MT.
Baca Juga: Catatkan Kinerja Apik Tahun Lalu, Begini Rekomendasi Saham Avia Avian (AVIA) Untuk saat ini perusahaan juga dalam proses pembangunan pabrik ketiga di Cirebon dengan rencana total kapasitas mencapai 225 MT. "Dengan menjaga tingkat utilisasi pabrik di bawah 80%, dapat bertindak sebagai
buffer apabila ada kenaikan permintaan yang melonjak selama periode Ramadan," ucapnya. Selain itu, AVIA juga menjaga tingkat inventaris produk yang baik di pusat distribusi untuk mempersiapkan adanya lonjakan permintaan. Hal ini juga didukung dengan layanan jasa pengiriman produk yang sangat cepat atau disebut
express delivery service/same day delivery service untuk memberikan layanan terbaik. "Produk yang cenderung alami peningkatan adalah produk cat dinding, karena masyarakat pada umumnya hanya melakukan
repainting pada ruangan yang dikunjungi tamu seperti ruang tamu, dapur maupun bagian luar rumah," ucapnya
Namun, tidak menutup kemungkinan juga terdapat kenaikan permintaan cat lainnya seperti cat pelapis anti bocor, cat kayu dan besi untuk pengecatan pagar dan kusen pintu jendela, serta cat perawatan kayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari