KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menyampaikan berdasarkan data dari McKinsey pada Juni lalu, sejak awal pandemi Covid-19, setidaknya terjadi kenaikan penjualan di e-commerce sebesar 26% dan mencapai 3,1 juta transaksi per hari. Selain itu, data terbaru dari Danareksa bahwa sektor kuliner dan traveling menjadi kategori yang konsumsinya paling dikurangi masyarakat saat masa pandemi. Masa pandemi disebut Teten, membuat masyarakat mengalihkan konsumsi prioritas ke pemenuhan kebutuhan primer yaitu naik 52,6%, kemudian kebutuhan sekolah baik 34%, dan personal care naik 29,1%. Dengan adanya pandemi yang menyulitkan aktivitas usaha di luar rumah, maka tentunya berdampak kepada para pelaku usaha terutama UMKM. Maka digitalisasi disebut menjadi kunci bagi UMKM untuk dapat bertahan di masa pandemi saat ini.
Baca Juga: Pemerintah genjot infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk digitalisasi "Terakhir kita lihat banyak UMKM yang bisa bertahan yang sudah terhubung ke marketplace digital dan juga melakukan inovasi produk sesuai dengan market yang baru, sayangnya memang ini baru 13% yang terhubung dengan marketplace digital," jelas Teten saat acara virtual 'High Impact Seminar & Kick Off Program Bank Indonesia' dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Minggu (30/8). Tercatat hingga saat ini sudah ada tambahan UMKM yang masuk ke pasar digital sekitar 1,6 juta pelaku usaha UMKM dari target hingga akhir 2020 sebesar 2 juta UMKM go digital.