KONTAN.CO.ID - PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan peningkatan penjualan alat berat di Agustus 2017. Adapun di bisnis batubara, volume produksi juga terus meningkat. Analis melihat hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi saham UNTR. Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai peningkatan penjualan alat berat UNTR tak lepas dari pengaruh mulai pulihnya sektor pertambangan. Sebagaimana diketahui, bisnis utama UNTR memang banyak bergantung pada aktivitas pertambangan. Sebagaimana ditunjukkan oleh data penjualan yang dirilis UNTR, penjualan alat berat untuk sektor pertambangan di Agustus 2017 masih mendominasi yakni sebanyak 51% dari total penjualan sebanyak 350 unit. Menyusul, sektor konstruksi 23%, agro 18%, dan forestry 8%. Sementara itu, untuk produksi batu bara UNTR yang juga meningkat, Reza menilai hal ini nantinya akan terserap oleh bisnis ketenaga-listrikan. Sebagai informasi, sejak Januari-Agustus 2017 produksi batubara UNTR mencapai 72,2 juta ton. Jumlah ini meningkat 3,88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 69,5 juta ton. Kedepannya Reza melihat bahwa kinerja dan harga saham UNTR akan banyak dipengaruhi harga komoditas. Salah satunya adalah batu bara. Ketika harga batu bara dalam posisi tinggi seperti saat ini, Reza bilang imbasnya akan positif pada UNTR. “Secara psikologis market, pasar akan mengapresiasi positif ketika sentimen di tambang mengalami peningkatan,” ujar Reza, Selasa (26/9). Hingga kuartal III ini Reza memprediksikan bahwa sektor tambang masih akan menarik.
Penjualan meningkat, analis: Buy saham UNTR
KONTAN.CO.ID - PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan peningkatan penjualan alat berat di Agustus 2017. Adapun di bisnis batubara, volume produksi juga terus meningkat. Analis melihat hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi saham UNTR. Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai peningkatan penjualan alat berat UNTR tak lepas dari pengaruh mulai pulihnya sektor pertambangan. Sebagaimana diketahui, bisnis utama UNTR memang banyak bergantung pada aktivitas pertambangan. Sebagaimana ditunjukkan oleh data penjualan yang dirilis UNTR, penjualan alat berat untuk sektor pertambangan di Agustus 2017 masih mendominasi yakni sebanyak 51% dari total penjualan sebanyak 350 unit. Menyusul, sektor konstruksi 23%, agro 18%, dan forestry 8%. Sementara itu, untuk produksi batu bara UNTR yang juga meningkat, Reza menilai hal ini nantinya akan terserap oleh bisnis ketenaga-listrikan. Sebagai informasi, sejak Januari-Agustus 2017 produksi batubara UNTR mencapai 72,2 juta ton. Jumlah ini meningkat 3,88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 69,5 juta ton. Kedepannya Reza melihat bahwa kinerja dan harga saham UNTR akan banyak dipengaruhi harga komoditas. Salah satunya adalah batu bara. Ketika harga batu bara dalam posisi tinggi seperti saat ini, Reza bilang imbasnya akan positif pada UNTR. “Secara psikologis market, pasar akan mengapresiasi positif ketika sentimen di tambang mengalami peningkatan,” ujar Reza, Selasa (26/9). Hingga kuartal III ini Reza memprediksikan bahwa sektor tambang masih akan menarik.
