JAKARTA. Meski penjualan apartemen di Jakarta menunjukkan tren positif, kondisi pasar apartemen sewa justru sebaliknya. Konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia mencatat rata-rata tingkat okupansi apartemen sewa pada kuartal pertama tahun ini 62,9%. Angka tersebut menurun dari 67,6% pada periode sama tahun lalu. Cushman & Wakefield membagi apartemen sewa dalam tiga jenis, yaitu apartemen sewa, apartemen servis, dan kondominium sewa. Selama kuartal satu, okupansi apartemen sewa dan apartemen servis masih naik 2,9% year-on-year (YoY), namun okupansi kondominium sewa merosot hingga 8,2% (YoY). Executive Research Cushman & Wakefield Wisnu Budhiargo menilai penurunan tingkat okupansi karena pasokan baru terus bertambah sepanjang tahun lalu. "Pertumbuhan pasokan lebih cepat daripada permintaan. Butuh waktu untuk menyerapnya," jelas Wisnu, belum lama ini.
Penjualan meningkat tapi okupansi melambat
JAKARTA. Meski penjualan apartemen di Jakarta menunjukkan tren positif, kondisi pasar apartemen sewa justru sebaliknya. Konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia mencatat rata-rata tingkat okupansi apartemen sewa pada kuartal pertama tahun ini 62,9%. Angka tersebut menurun dari 67,6% pada periode sama tahun lalu. Cushman & Wakefield membagi apartemen sewa dalam tiga jenis, yaitu apartemen sewa, apartemen servis, dan kondominium sewa. Selama kuartal satu, okupansi apartemen sewa dan apartemen servis masih naik 2,9% year-on-year (YoY), namun okupansi kondominium sewa merosot hingga 8,2% (YoY). Executive Research Cushman & Wakefield Wisnu Budhiargo menilai penurunan tingkat okupansi karena pasokan baru terus bertambah sepanjang tahun lalu. "Pertumbuhan pasokan lebih cepat daripada permintaan. Butuh waktu untuk menyerapnya," jelas Wisnu, belum lama ini.