JAKARTA. Jelang lebaran, penjualan minibus dan microbus tidak merangkak naik. Bahkan dibanding tahun lalu penjualannya di Januari hingga Mei turun 18% dibanding periode yang sama di 2013. Pada awal tahun lalu, Jongkie D. Sugiharto, Ketua I Gaikindo pernah menyampaikan bahwa penjualan minibus dan microbus tidak akan jauh berbeda dibanding tahun 2013. Begitu pula pendapat dari PT Astra Daihatsu Motor (ADM) bahwa minibus penjualannya juga belum bisa terlalu mulus. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan minibus dan microbus pada lima bulan pertama di 2014 ini tercatat hanya 7.388 unit. Padahal pada tahun lalu bisa mencapai 8.920 unitSalah satu pemain minibus dan microbus yang penjualannya mengalami penurunan adalah PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), pemegang merek Mitsubishi. Mitsubishi memiliki dua varian di kelas ini yaitu Mitsubishi T-120 SS Minibus dan Mitsubishi L-300 microbus.Pada Januari hingga Mei 2014 lalu, penjualan minibus Mitsubishi turun 2,4% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Penurunan terjadi pada Mitsubishi L-300 Microbus sebesar 13,31%. "Kelas L-300 memang agak turun. Permintaan angkutan di bisnis turun karena situasi politik. Pebisnis masih menunggu dan melihat. Kemungkinan setelah lebaran baru ada kenaikan," jelas Duljatmono, Operating General Manager Mitsubishi Motors pada KONTAN, Senin (30/6). L-300 merupakan kendaraan yang cocok untuk kebutuhan wisata atau angkutan antar kota jarak dekat seperti Jakarta - Bandung. Jelang lebaran, permintaannya cenderung stabil. Kenaikannya lebih tergantung pada bisnis. Untuk produk T-120 SS, Duljatmono bilang untuk angkutan dalam kota. "Produk ini lebih kepada angkutan umum, sehingga kenaikannya apabila ada peremajaan. Di bulan ini bahkan sampai lebaran justru akan turun," ungkap Duljatmono.Menurut Duljatmono, peremajaan pada angkutan kota ini setiap perusahaan berbeda-beda. Ada yang tiga tahun sudah diganti, bahkan ada yang sampai tujuh tahun baru penggantian.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penjualan minibus dan microbus turun
JAKARTA. Jelang lebaran, penjualan minibus dan microbus tidak merangkak naik. Bahkan dibanding tahun lalu penjualannya di Januari hingga Mei turun 18% dibanding periode yang sama di 2013. Pada awal tahun lalu, Jongkie D. Sugiharto, Ketua I Gaikindo pernah menyampaikan bahwa penjualan minibus dan microbus tidak akan jauh berbeda dibanding tahun 2013. Begitu pula pendapat dari PT Astra Daihatsu Motor (ADM) bahwa minibus penjualannya juga belum bisa terlalu mulus. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan minibus dan microbus pada lima bulan pertama di 2014 ini tercatat hanya 7.388 unit. Padahal pada tahun lalu bisa mencapai 8.920 unitSalah satu pemain minibus dan microbus yang penjualannya mengalami penurunan adalah PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), pemegang merek Mitsubishi. Mitsubishi memiliki dua varian di kelas ini yaitu Mitsubishi T-120 SS Minibus dan Mitsubishi L-300 microbus.Pada Januari hingga Mei 2014 lalu, penjualan minibus Mitsubishi turun 2,4% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Penurunan terjadi pada Mitsubishi L-300 Microbus sebesar 13,31%. "Kelas L-300 memang agak turun. Permintaan angkutan di bisnis turun karena situasi politik. Pebisnis masih menunggu dan melihat. Kemungkinan setelah lebaran baru ada kenaikan," jelas Duljatmono, Operating General Manager Mitsubishi Motors pada KONTAN, Senin (30/6). L-300 merupakan kendaraan yang cocok untuk kebutuhan wisata atau angkutan antar kota jarak dekat seperti Jakarta - Bandung. Jelang lebaran, permintaannya cenderung stabil. Kenaikannya lebih tergantung pada bisnis. Untuk produk T-120 SS, Duljatmono bilang untuk angkutan dalam kota. "Produk ini lebih kepada angkutan umum, sehingga kenaikannya apabila ada peremajaan. Di bulan ini bahkan sampai lebaran justru akan turun," ungkap Duljatmono.Menurut Duljatmono, peremajaan pada angkutan kota ini setiap perusahaan berbeda-beda. Ada yang tiga tahun sudah diganti, bahkan ada yang sampai tujuh tahun baru penggantian.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News