JAKARTA. Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi dan semakin meningkatnya permintaan terhadap kendaraan bermotor membuat sejumlah produsen pelumas optimistis bakal membukukan kenaikan penjualan di tahun ini. Ambil contoh PT Pertamina. Perusahaan pelat merah itu optimistis tingkat penjulan pelumas tahun 2011 bisa mencapai 546.000 kilo liter atau naik 88.000 kilo liter dibandingkan prognosa 2010 sebesar 458.000 kilo liter. Sebagai parameter penetapan target penjualan pada tahun ini adalah harga minyak di level US$ 80 per barel dan kurs Rp 9.000.Hal itu diungkapkan oleh Manager Humas PT Pertamina EP Mohamad Harun. Dia juga mengatakan, pangsa pasar Pertamina tahun 2010 lalu mencapai 58% dengan volume ekspor sebesar 80.000 kilo liter. "Pada tahun ini, Pertamina akan fokus pada ekspor ke luar negeri," kata Harun Kepada KONTAN, Senin (7/2). Harun menargetkan, jumlah ekspor Pertamina tahun ini bisa berada di atas 100.000 kilo liter dengan pangsa pasar di atas 60%. Salah satu sasaran pertamina untuk pasar ekspor terbesar taun 2011 adalah China. Hal tersebut didukung oleh faktor pertumbuhan ekonomi China yang semakin besar.Optimisme serupa juga diungkapkan oleh Derrick Surya Manager Marketing PT Topindo Atlas Asia. Derrick memprediksi, penjualan pelumas tahun ini akan meningkat dibanding tahun lalu. Sayang, dia tidak mau menyebutkan angka pasti target yang hendak dicapai. Yang pasti, penjualan perusahaan tahun 2010 meningkat 30% dari tahun 2009. Menurutnya, faktor pemicu kenaikan penjualan adalah promo yang agresif dari perusahaan dan pasar yang kondusif. Kinclongnya pasar pelumas tahun ini juga diamini oleh Ketua Dewan Penasehat Perhimpunan Distributor, Importir, Produsen Pelumas Indonesia (PERDIPPI) Paul Toar. Menurut Paul, pertumbuhan permintaan terhadap minyak pelumas tahun ini akan semakin tinggi. Kendati begitu, tambah Paul, ada lima faktor yang bakal mempengaruhi permintaan pelumas dalam negeri.
Penjualan minyak pelumas tahun ini diramal meningkat
JAKARTA. Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi dan semakin meningkatnya permintaan terhadap kendaraan bermotor membuat sejumlah produsen pelumas optimistis bakal membukukan kenaikan penjualan di tahun ini. Ambil contoh PT Pertamina. Perusahaan pelat merah itu optimistis tingkat penjulan pelumas tahun 2011 bisa mencapai 546.000 kilo liter atau naik 88.000 kilo liter dibandingkan prognosa 2010 sebesar 458.000 kilo liter. Sebagai parameter penetapan target penjualan pada tahun ini adalah harga minyak di level US$ 80 per barel dan kurs Rp 9.000.Hal itu diungkapkan oleh Manager Humas PT Pertamina EP Mohamad Harun. Dia juga mengatakan, pangsa pasar Pertamina tahun 2010 lalu mencapai 58% dengan volume ekspor sebesar 80.000 kilo liter. "Pada tahun ini, Pertamina akan fokus pada ekspor ke luar negeri," kata Harun Kepada KONTAN, Senin (7/2). Harun menargetkan, jumlah ekspor Pertamina tahun ini bisa berada di atas 100.000 kilo liter dengan pangsa pasar di atas 60%. Salah satu sasaran pertamina untuk pasar ekspor terbesar taun 2011 adalah China. Hal tersebut didukung oleh faktor pertumbuhan ekonomi China yang semakin besar.Optimisme serupa juga diungkapkan oleh Derrick Surya Manager Marketing PT Topindo Atlas Asia. Derrick memprediksi, penjualan pelumas tahun ini akan meningkat dibanding tahun lalu. Sayang, dia tidak mau menyebutkan angka pasti target yang hendak dicapai. Yang pasti, penjualan perusahaan tahun 2010 meningkat 30% dari tahun 2009. Menurutnya, faktor pemicu kenaikan penjualan adalah promo yang agresif dari perusahaan dan pasar yang kondusif. Kinclongnya pasar pelumas tahun ini juga diamini oleh Ketua Dewan Penasehat Perhimpunan Distributor, Importir, Produsen Pelumas Indonesia (PERDIPPI) Paul Toar. Menurut Paul, pertumbuhan permintaan terhadap minyak pelumas tahun ini akan semakin tinggi. Kendati begitu, tambah Paul, ada lima faktor yang bakal mempengaruhi permintaan pelumas dalam negeri.