Penjualan Mitra Adiperkasa (MAPI) Naik 30,61% di Kuartal I 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) membukukan pertumbuhan kinerja yang signifikan sepanjang kuartal I 2022. Dibandingkan periode yang sama tahun 2021, MAPI mencatatkan peningkatan penjualan bersih 30,61% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,63 triliun. 

Manajemen MAPI mencermati, pertumbuhan yang dialami perusahaan sepanjang tiga bulan pertama tahun 2022 itu sejalan dengan tingginya antusiasme pelanggan untuk kembali berbelanja di mal. Mengingat, peraturan pembatasan masyarakat terkait Covid-19 yang semakin longgar. 

Pertumbuhan top line MAPI ditopang oleh penjualan pada segmen sports, gadget digital, dan F&B yang meningkat secara signifikan. Peningkatan pada segmen-segmen tersebut didorong oleh pembukaan 84 gerai baru pada tiga bulan pertama tahun 2022 ini. MAPI juga meluncurkan gerai Power store Foot Locker pertamanya di Senayan City, Digiplus yang merupakan gerai multi-brand baru untuk produk gadget, serta coffee experience center eksklusif di Starbucks Dewata, Bali.


Baca Juga: IHSG Diramal Tembus 7.750, Intip Rekomendasi Saham Pilihan BRI Danareksa Sekuritas

“Penjualan dan pertumbuhan laba kuartal I 2022 ini mencerminkan keyakinan kami pada model bisnis unik MAPI, yang secara efektif mengkombinasikan ritel multi-channel di seluruh gerai, kanal digital milik perusahaan, dan marketplace pihak ketiga," ungkap VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group Ratih D. Gianda dalam keterangan resmi, Jumat (20/5).

Dia menambahkan, kinerja MAPI yang terus meningkat juga ditopang oleh MAPCLUB yang kini memiliki lebih dari 5 juta anggota. Asal tahu saja, MAPCLUB menghubungkan MAPI dengan para pelanggan, meningkatkan interaksi untuk memperkuat loyalitas dan penjualan jangka panjang di semua kanal, serta memberi pilihan untuk para pelanggan untuk berbelanja dengan nyaman kapan dan di mana saja. 

Adapun di kuartal pertama 2022 ini, kinerja digital MAPI tumbuh 32% dan berkontribusi 10,3% terhadap penjualan secara keseluruhan. Capaian ini merupakan kelanjutan dari pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 168% pada tahun 2021 dari periode yang sama di tahun 2021 ketika pendapatan dari e-commerce mengalami peningkatan signifikan karena adanya kebijakan penutupan gerai akibat pandemi Covid-19. Hasil yang sangat signifikan terlihat pada Zara, Skechers, Digimap, Planet Sports, dan Mango.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Emiten Retail di Tengah Potensi Perbaikan Daya Beli

"Kami sangat senang melihat pertumbuhan online yang signifikan pada kuartal I 2022, melanjutkan momentum penjualan yang sangat kuat pada tahun 2021 ketika kami terdampak oleh beberapa kali penutupan gerai. MAPI terus berinvestasi ke dalam bisnis direct-to-consumer dan transformasi digital secara keseluruhan, yang saat ini menjadi bagian penting dari keseluruhan kontribusi topline dan bottom-line kami," imbuh dia. 

Sementara itu, laba bersih MAPI di kuartal pertama 2022 melesat 1.865,74% yoy menjadi Rp 512,82 miliar. Asal tahu saja, pada kuartal pertama 2021 laba bersih MAPI tercatat Rp 26,08 miliar. Perolehan laba bersih di kuartal pertama 2022 sudah mencakup hasil transaksi divestasi sebagian dari Burger King, yang telah direalisasikan perusahaan pada kuartal pertama 2022. 

Adapun margin laba kotor pada kuartal I 2021 didukung oleh  tingginya penjualan dengan harga normal, melalui penyempurnaan perencanaan merchandise dan analisis data grup. Hal ini memungkinkan penargetan pelanggan dan kontrol manajemen inventory yang lebih baik melalui optimalisasi supply chain.

Baca Juga: Kinerja Membaik, Begini Rekomendasi Saham MAPI, MAPA, dan MAPB

Peningkatan fokus pada proses bisnis ini menghasilkan menurunnya level inventory menjadi 106 hari dibandingkan dengan 125 hari per akhir 2021. Di saat yang sama, tingkat aging inventory juga membaik dari 43% pada akhir tahun 2021 menjadi 31% pada akhir Maret 2022. 

Walaupun membukukan kinerja yang memuaskan, manajemen tetap waspada akan situasi eksternal yang cukup menantang. Manajemen memperkirakan adanya gangguan terhadap supply chain, serta biaya inflasi yang lebih tinggi untuk transportasi dan suplai barang. Hal-hal tersebut berpotensi mempengaruhi kinerja perusahaan pada beberapa kuartal mendatang. 

Selain itu, manajemen melihat inflasi, dan pemulihan yang lebih lambat dari ekspektasi sehubungan dengan adanya pembatasan terkait Covid-19 di pasar ASEAN lainnya. Hal ini membuat MAPI akan tetap berhati-hati dalam memperkirakan pertumbuhan jangka pendeknya.

Akan tetapi, dalam jangka panjang, MAPI tetap akan ekspansi keterlibatan langsung pelanggan melalui MAPCLUB. MAPI juga akan investasi di bisnis dan brand baru, serta pasar ASEAN dengan mengusung strategi Brand Commerce perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati