JAKARTA. Selama empat bulan pertama tahun 2016 penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) melambat 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun secara bulanan, penjualan ASII terus membaik. Hingga akhir April 2016, ASII baru mencatatkan penjualan mobil sebanyak 174.595 unit. Angka ini turun dari periode yang sama tahun lalu, yakni 183.604 unit. Sedangkan secara bulanan, penjualan mobil ASII terus meningkat. Pada Januari 2016, perusahan ini menjual 39.627 unit, Februari 41.454 unit, Maret 46.182 unit dan April 47.332 unit. Tira Adianti, Hubungan Investor ASII, mengatakan, penjualan mobil perseroan melambat karena secara nasional pasar otomotif lesu. Ini terlihat dari penjualan mobil secara nasional empat bulan pertama tahun ini yang turun 3,3% year on year (yoy).
Meski melambat, penjualan mobil ASII dari bulan ke bulan terus membaik karena didukung oleh penjualan Toyota yang mencapai 31.000 pada April, naik 3,7% dibanding bulan sebelumnya. "Hal ini juga ditopang oleh penjualan model baru yakni Toyota Fortuner yang masih cukup bagus sampai saat ini," jelas Tira pada KONTAN, Selasa (17/5). Tira bilang, perusahaan berupaya menggairahkan pasar dengan model-model baru yang didukung dengan paket pembiayaan yang menarik bagi konsumen. Dengan strategi tersebut, penjualan mobil ASII di bulan selanjutnya diharapkan membaik. Selain Toyota Fortuner, ASII juga telah memperkenalkan model baru, yakni Toyota Sienta pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) pada 7-17 April 2016. Namun penjualan baru mulai dibukukan pada Juli mendatang. Sebelumnya, Joko Pranoto, Direktur ASII, mengatakan, penjualan produk baru tersebut diharapkan bisa menyumbang 12% terhadap total penjualan perseroan tahun ini. Penjualan mobil ASII dalam empat bulan pertama masih didominasi merek Toyota dengan berkontribusi sebesar 63,9%. Selanjutnya penjualan Daihatsu sebanyak 56.854 unit, Isuzu 5.490 unit, Peugeot 14 unit dan UD Trucks 527 unit. Sementara penjualan mobil murah ramah lingkungan (LCGC) ASII mencapai 34.209 unit, naik 20% dari periode yang sama tahun lalu yakni 31.002 unit. Ini berkontribusi 61,9% terhadap penjualan LCGS secara nasional. Pangsa pasar ASII selama empat bulan pertama tahun ini mencapai 49,6%. Sementara pangsa pasar di bulan April mencapai 56%, naik dari 49% jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya. Penuh tantangan Analis BNI Securities Thennesia Debora mengatakan, perjualan mobil ASII sudah membaik secara bulanan karena daya beli masyarakat sudah mulai naik. Namun kenaikannya belum cukup signifikan sehingga secara tahunan penjualan tersebut masih melambat. "Perbaikan perjualan juga didukung oleh peluncuran model baru yang dilakukan perseroan," kata Thennesia. Model baru yang diluncurkan cukup menarik bagi konsumen sehingga penjualan Toyota terus meningkat.
Tahun ini, dia melihat penjualan otomotif nasional masih akan flat. Namun dengan strategi ASII, Thennesia memperkirakan penjualan mobil emiten ini bisa tumbuh 3%-5%. Meskipun secara keseluruhan, ASII masih menghadapi sejumlah tantangan. Maklum, tekanan bisnis tidak hanya terjadi di sektor otomotif tetapi juga di lini bisnis lainnya seperti alat berat dan keuangan. "Di kuartal I, hanya sektor perkebunan yang mencatat pertumbuhan. Itu juga lebih karena keuntungan selisih kurs," jelas Thennesia. Ia masih merekomendasikan buy ASII dengan target harga Rp 7.000. Kemarin (17/5), harga ASII Rp 6.325 naik 2,02% ketimbang hari sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto