Penjualan mobil ASII sudah tumbuh 9%



KONTAN.CO.ID - Selama delapan bulan pertama tahun ini, PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penjualan mobil sebesar 398.995 unit. Saat ini, ASII menguasai 56% pangsa pasar. Grup Astra melihat Jawa Timur menjadi pasar yang potensial setelah Jakarta dan Jawa Barat.

Head of Investor Relation ASII Tira Ardianti menyebutkan, selama Januari-Agustus tahun ini, ASII berhasil menjual 398.995 unit mobil. Angka itu tumbuh 9% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Meski secara total meningkat, penjualan mobil ASII pada Juni dan Juli tak begitu mentereng. Periode tersebut berdekatan dengan momentum lebaran. Untuk ke depan, manajemen ASII belum menyebutkan target penjualan mobil. Namun Tira menegaskan ASII ingin mempertahankan market share saat ini.


Tahun ini, penjualan mobil nasional diprediksi akan mencapai sekitar 1,1 juta unit. Apabila ASII tetap menguasai 56% pangsa pasar, maka di akhir tahun nanti emiten ini mampu menjual sekitar 616.000 unit mobil.

Dalam ajang pameran otomotif GIIAS Surabaya 2017, Gaikindo membeberkan data penjualan kendaraan di Indonesia. Ketua III Gaikindo Rizwan Alamsyah menyebutkan, penjualan kendaraan bermotor nasional mencapai sekitar 715.291 unit hingga akhir Agustus 2017.

Jumlah tersebut tumbuh 3,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Jawa Timur menduduki peringkat ketiga penjualan otomotif terbesar secara nasional, dengan porsi 7% dari total penjualan," ujar Rizwan, Rabu (20/9). Hal ini cukup meyakinkan pelaku industri otomotif bahwa Jawa Timur menjadi wilayah potensial untuk memasarkan produk mereka.

Manajemen ASII membenarkan hal tersebut. Tira menyatakan, Jawa Timur menjadi wilayah ketiga untuk peringkat penjualan mobil terbanyak ASII. Namun Tira tak bisa merinci secara detail seberapa besar penjualan mobil di wilayah tersebut.

"Secara keseluruhan, penjualan mobil Astra Jatim berada di urutan ketiga, setelah Jakarta dan Jawa Barat. Hanya saja Jakarta dan Jabar kadang sering bertukar posisi antara urutan 1 dan 2," ungkap Tira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie