Penjualan Mobil Astra International (ASII) Tumbuh, Cermati Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) semakin ciamik. ASII mencatatkan volume penjualan mobil sebanyak 50.755 unit sepanjang Januari 2023. 

Bila dibandingkan dengan penjualan di Januari 2022 atau secara tahunan atau year-on-year (yoy), penjualan mobil ASII berhasil naik 14,6%, dimana penjualan pada periode tersebut hanya 44.308 unit.

Hanya saja, realisasi ini menurun 10,8% dari penjualan mobil di bulan Desember 2022 yang mencapai 55.113 unit.


Baca Juga: Penjualan Mobil Astra International (ASII) Mencapai 50.755 Unit pada Januari 2023

Analis Mirae Asset Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menyebut, sepanjang bulan Januari 2023, penjualan mobil Toyota masih bisa tumbuh tipis, namun penjualan unit mobil Daihatsu mengalami penurunan.

Hal tersebut masih sesuai estimasi Mirae Asset bahwa kemungkinan penjualan mobil tahun ini akan sulit untuk menyamai pertumbuhan kinerja tahun lalu. Estimasi ini dengan menimbang faktor sudah tidak adanya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan suku bunga yang sudah naik lebih tinggi.

Di sisi lain, subsidi mobil listrik belum akan mendorong konsumen kelas menengah untuk lebih agresif melakukan pembelian. Ini karena harga mobil listrik yang masih cukup tinggi dan hanya akan dinikmati oleh kalangan atas saja.

 
ASII Chart by TradingView

“Proyeksi penjualan mobil ASII tahun ini masih berpeluang tumbuh tipis di rentang 3%-4% secara YoY,” kata Robertus kepada Kontan.co.id, Selasa (14/2). 

Sebagai perbandingan, penjualan mobil ASII tahun lalu mencapai 574.198 unit. Realisasi ini berhasil tumbuh 17,37% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebanyak 489.209 unit.

Baca Juga: IHSG Melemah pada Perdagangan Kamis (9/2), Saham-Saham Ini Banyak Dijual Asing

Kinerja ASII juga diadang dengan melandainya harga komoditas minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dan batubara yang menjadi tulang punggung anak usaha ASII, yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). 

Robertus mengamini, kinerja segmen bisnis CPO, alat berat, dan batubara ASII akan menurun dibanding tahun lalu.

Hanya saja, Robertus melihat segmen pembiayaan dan asuransi sepeda motor masih akan bertumbuh dengan masif tahun ini, seiring pencapaian tahun lalu yang tergolong basis rendah (low base).

Sembari menunggu kepastian skema subsidi kendaraan listrik, Mirae Asset menyematkan rating netral terhadap sektor otomotif Indonesia. Robertus menyematkan rekomendasi hold saham ASII dengan target harga Rp 5.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli