Penjualan mobil bekas di Jakarta anjlok 50%



Bencana banjir yang melanda wilayah Jakarta membawa dampak buruk bagi kelangsungan bisnis jual beli mobil bekas. Sejumlah showroom mobil bekas di wilayah Jakarta dan sekitarnya mengaku, bisnis jual beli mobil bekas lesu pasca bencana banjir melanda wilayah Ibu Kota.

Suhendra, pemilik showroom Asia Mobil1 di Pasar Mobil Kemayoran Blok S, Jakarta Pusat, bilang penjualan anjlok hingga 50% dibandingkan hari-hari sebelum terjadi musibah banjir.

Menurutnya, tidak banyak yang dapat dilakukan pedagang karena Pasar Mobil Kemayoran sangat sepi pengunjung. Pasalnya, banyak konsumen sekarang khawatir membeli mobil bekas banjir. "Kondisi itu terjadi sejak banjir sampai sekarang," ujarnya.


Suhendra sendiri tidak bisa memprediksi sampai kapan dampak buruk bencana banjir ini pada bisnisnya bakal berlalu. "Kalau banjir 2007 lalu, sih tidak begitu lama," katanya.

Yang jelas, Suhendra berharap, situasi ini bisa segera kembali normal. Bila tidak, kerugian yang ditanggungnya bakal semakin besar. Saat ini, stok mobil di showroom-nya masih banyak.

Selain showroom di Jakarta, pemilik showroom di Bekasi, Jawa Barat, juga terimbas bencana banjir. Kemas Firmasyah, pemilik showroom mobil bekas di Bekasi, menuturkan akibat banjir yang melanda Jakarta seminggu yang lalu, penjualan mobil bekas di showroom miliknya turun begitu drastis.

Kemas bilang, saat ini, banyak calon konsumen yang enggan membeli mobil bekas karena beranggapan mobil yang dijualnya adalah korban banjir, sehingga kondisi mesinnya sudah tidak bagus lagi. "Agar mobil di showroom bisa terjual, saya terpaksa banting harga," ujarnya.

Kemas terpaksa menjual mobil dengan murah tanpa mengambil untung, "Yang penting terjual," ujarnya. Sebab, bila tidak segera dijual, harga mobil semakin anjlok. Alhasil, tingkat kerugian bisa semakin besar. Apalagi, biaya operasional bisnis ini juga tinggi.

Dari pengalamannya selama ini, biasanya penjualan mobil bekas kembali normal setelah dua sampai tiga bulan pasca bencana banjir.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri