Penjualan Mobil Bekas Melonjak Tajam



JAKARTA. Inilah yang disebut berkah Ramadhan. Bagi pedagang mobil bekas, berkah itu berupa kenaikan penjualan dalam jumlah siginikan. Betul kebanyakan masyarakat berebut membeli mobil untuk pulang kampung, pada lebaran nanti. Tapi, meski puasa baru masuk hari ketiga, bukan berarti perburuan belum dimulai.

Herjanto Kosasih, Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua, mengatakan lonjakan penjualan mobil bekas telah berlangsung sejak dua pekan lalu. "Lonjakannya hingga dua kali lipat," katanya, hari ini. Biasanya, dalam satu bulan ia hanya mampu menjual mobil bekas sebanyak 400 unit. Namun, dalam dua pekan ini saja, pencapaian dalam sebulan itu berhasil ia lampaui.Herjanto yakin peningkatan penjualan ini akan terus terjadi. Menurutnya, saat uang Tunjangan Hari Raya (THR) turun, maka pembelian mobil bekas akan semakin melejit. Pasalnya, banyak masyarakat yang berniat memiliki kendaraan untuk perjalanan mudik.

Peningkatan penjualan mobil bekas, kata Herijanto, juga disebabkan oleh tingginya daftar tunggu pesanan mobil baru. Sementara masyarakat mulai mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan harga jual mobil akibat kenaikan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). "Untuk investasi juga," paparnya.


Kepala Cabang Mobil 88 Jakarta Selatan Leovan Widjaja juga membenarkan adanya lonjakan penjualan mobil bekas menjelang lebaran. Leovan bahkan optimis, selama September atau menjelang Lebaran, penjualan mobil bekasnya akan naik 15% menjadi 700 unit. Tahun lalu, pada periode yang sama, ia “hanya” menjual  575-600 unit.

Seperti Herijanto, Leovan juga menganggap tidak terpenuhinya pesanan mobil baru, sebagai salah satu faktor penyebab naiknya permintaan mobil bekas. Sehingga, banyak masyarakat yang mengalihkan konsumsinya ke mobil second.

Ahmad Sanusi, salah satu penjual mobil bekas di kawasan Kalimalang, Bekasi juga mengatakan hal senada.  Menurutnya, lonjakan penjualan mobil bekas sebenarnya sudah terjadi pada Juni dan Juli tahun ini. Hal ini terjadi karena konsumen sudah mencari mobil jauh-jauh hari sebelum Lebaran. "Saya perkirakan penjualan mobil pada bulan puasa akan meningkat terus," ujarnya.

Asal tahu saja, saat ini PT Toyota Astra Motor (TAM), salah satu produsen mobil, belum mampu menyelesaikan tumpukan inden untuk mobil jenis Avanza yang mencapai empat bulan. TAM mencatat surat pesanan kendaraan (SPK) yang masuk telah mencapai 9.000 unit sedangkan kemampuan pasok hanya 8.000 unit. Dan bukan hanya TAM. PT Indomobil Suzuki Internasional juga mengaku kesulitan serupa, terutama untuk memenuhi permintaan Suzuki APV. Permintaan mobil keluarga ini  melonjak dua kali lipat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test