Penjualan Mobil Berbahan Bakar Fosil Akan Dibatasi, Apa Kata Produsen Otomotif?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana kebijakan pembatasan kendaraan berbahan bakar fosil tengah jadi pembicaraan belakangan ini. Hal itu tertuang dalam unggahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dalam akun resmi Instagramnya, yakni @luhut.pandjaitan, pada Jumat lalu (9/9).

Dalam unggahan tersebut, Luhut mengungkapkan, pemerintah ingin meredam kenaikan anggaran subsidi BBM, salah satunya lewat percepatan adopsi penggunaan Electric Vehicle (EV) di Indonesia. Untuk itu, pemerintah, kata Luhut, tengah merumuskan berbagai kebijakan mengenai pemberian insentif bagi kendaraan EV roda dua dan roda empat.

Di sisi lain, Luhut juga mengaku tengah meminta tim teknis yang terdiri dari lintas kementerian dan lembaga (K/L) agar menerapkan kebijakan yang setara atau lebih baik dari negara lain yang sudah lebih dahulu menerapkan kebijakan pembatasan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil.


Tujuannya untuk mendorong percepatan adaptasi penggunaan kendaraan listrik agar kebijakan tersebut bisa cepat diadopsi di Indonesia.

Baca Juga: Luhut Ingin Peralihan Penjualan Kendaraan dengan BBM ke Listrik Dipercepat, Mengapa?

Menanggapi hal itu, PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) mendukung secara penuh rencana pemerintah untuk mempercepat adopsi penggunaan EV di Indonesia. Terlebih, ambisi pemerintah juga selaras dengan rencana Nissan di Indonesia yang tengah berfokus untuk mengembangkan kendaraan elektrifikasi.

"Sebagai salah satu merek yang menjadi perintis kendaraan elektrifikasi di Indonesia, kami melihat terjadi peningkatan kesadaran masyarakat untuk beralih ke kendaraan elektrifikasi, apalagi setelah kenaikan BBM ini menjadi satu momentum yang baik," kata Head of Marketing Communication Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) Julian Olmon saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (12/9).

Nissan sendiri telah meluncurkan dua produk mobil listriknya di Indonesia, yakni Nissan Nissan Kicks e-Power dan Nissan LEAF. Julian pun optimistis kedua produk tersebut memiliki prospek penjualan yang cukup baik untuk ke depannya.

Setali tiga uang, produsen mobil asal China, DFSK juga punya pendapat serupa. Manajemen menuturkan, DFSK selalu mendukung kebijakan pemerintah, terlebih apabila hal tersebut memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat.

Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi mengaku, DFSK sudah siap dengan segala kebijakan mengenai kendaraan di Indonesia. Belum lagi, DFSK juga sudah memperkenalkan sejumlah kendaraan listrik di Indonesia.

"Kami memiliki kendaraan ICE dan EV. Bahkan DFSK juga sudah memperkenalkan sejumlah kendaraan EV di Indonesia, dan ini semua siap untuk dipasarkan apabila ada permintaan dari pasar otomotif nasional," sebut dia.

Terkait opsi kebijakan pembatasan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil, Achmad tidak bisa memberikan tanggapan karena aturan tersebut belum diimplementasikan secara resmi oleh pemerintah terkait.

Baca Juga: Pasok Bahan Baku, Ini Posisi Antam dalam Konsorsium Proyek Baterai Kendaraan Listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat