Penjualan Mobil dan Motor Naik di 2022, Jokowi Ajak Industri Otomotif Lebih ke Ekspor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tahun lalu pertumbuhan industri otomotif di Indonesia tumbuh signifikan yakni 18% dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia memiliki prospek yang cerah setiap tahun.

Pertumbuhan tersebut terlihat pada penjualan mobil 2022 tercatat 1.048.000 unit. Kemudian sepeda motor mengalami pertumbuhan 3,3% atau 5.221.000 di Tahun 2022. Namun tumbuhnya industri otomotif juga berdampak pada tingkat kemacetan yang terjadi.

Jokowi mengatakan, bahwa kini kemacetan tak hanya terjadi di Jakarta saja. Namun juga Surabaya, Bandung hingga Medan. Untuk menyikapi tumbuhnya industri ini berbanding lurus dengan kemacetan, Ia mengajak industri otomotif Indonesia untuk juga berorientasi pada ekspor.


"Supaya tidak macet saya mengajak seluruh industri otomotif untuk lebih berorientasi kepada ekspor," kata Jokowi dalam pembukaan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS), Kamis (16/2).

Baca Juga: Apa Saja Mobil Baru yang Akan Meluncur di IIMS 2023? Ini Bocorannya

Jokowi menyatakan, adanya peningkatan penjualan otomotif di sektor ekspor. Yakni dari tahun 2021 sebesar 300.000 naik hampir ke 600.000 unit di 2022. Meski demikian, capaian Indonesia tersebut masih dibawah Thailand dalam mendorong ekspor industri otomotifnya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada industri otomotif yang sudah meningkatkan ekspor 100%. Tapi kita masih kalah dengan Thailand sehingga saya ingin mendorong lagi ekspornya semakin tinggi dan naik setiap tahunnya," imbuhnya.

Selain mendorong ekspor otomotif, Kepala Negara juga mendorong industri otomotif melakukan transformasi ke kendaraan listrik. Hal ini berkaca pada tren dunia ke depan, dimana yang hampir semua negara kini bergeser ke penggunaan mobil listrik.=

"Saya juga mengajak industri otomotif untuk mulai melihat trend ini, dan sedikit demi sedikit untuk menggeser industrinya ke arah trend yang hampir semua negara sekarang ini ke arah itu, dari combustion digeser sedikit dikit ke mobil listrik," ajaknya.

Pasalnya kini pemerintah tengah mendorong agar Indonesia segera memiliki ekosistem dari hulu sampai untuk mobil listrik. Sehingga pada akhirnya Indonesia mampu masuk ke dalam supply chain global.

Pemerintah terus mendorong adanya ekosistem dari EV baterai dari litium baterai hingga hulu industri mobil listrik. Upaya tersebut agar negara mendapatkan nilai tambah yang lebih dari ekosistem industri mobil listrik di Indonesia.

Baca Juga: IIMS Buka Jam Berapa? Cek Harga Tiket IIMS 2023 & Daftar Mobil yang Bisa Test Drive

"Jadi investor sekarang kita kalau dia ingin membuat katod atau prekursor harus stop dulu, harus masuk ke EV baterai, sehingga kita bisa mendapatkan nilai tambah yang lebih dari industri yang kita miliki," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto