Penjualan mobil domestik diramal hanya 550 ribu unit, ini kata emiten otomotif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sejumlah aktivitas pun kembali dibatasi, termasuk dealer penjualan mobil.

Menanggapi hal ini, Head of Investor Relation PT Astra International  Tbk (ASII) Tira Ardianti mengatakan pihaknya  masih akan melakukan evaluasi lebih lanjut terkait dampak kebijakan ini. Sebab, pengetatan PSBB ini  juga baru beberapa hari berjalan. “Terkait dampaknya seperti apa, mungkin baru beberapa waktu ke depan bisa kami evaluasi lebih lanjut,” ujar Tira kepada Kontan.co.id, Kamis (17/9).

Namun, tingkat pertumbuhan penjualan mobil Grup Astra masih diproyeksikan sejalan dengan perkiraan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) saat ini, yaitu akan ada penurunan sekitar 40%-45% hingga akhir tahun.


Baca Juga: Bukan karena batubara, ini penyebab kinerja Dian Swastatika Sentosa (DSSA) turun

Selain Jakarta, Kota Semarang juga menerapkan pembatasan sosial dengan cara yang sedikit berbeda, bernama Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Yosef, Investor Relations PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) menyebut pada dasarnya PKM ini lebih mengatur kesadaran penerapan protokol kesehatan di masyarakat seperti pemakaian masker hingga social distancing.

Yosef memastikan operasional Dealer CARS khususnya di Kota Semarang masih berjalan normal dengan memperhatikan protokol kesehatan. “Untuk pembatasan pengunjung lebih spesifik diterapkan pada kegiatan keagamaan, pernikahan, pemakaman,” ujar Yosef kepada Kontan.co.id, Kamis (17/9).

Sama seperti ASII, CARS juga masih mengacu pada proyeksi Gaikindo yang memprediksi adanya penurunan penjualan mobil hingga 40% hingga akhir tahun. 

Meski demikian, momentum peningkatan permintaan secara bulanan mulai terlihat pasca pelonggaran PSBB (new normal) di bulan Juni 2020, dimana pada periode Juli 2020 CARS berhasil menjual 767 unit. Realisasi tersebut bertumbuh 13,12% bila dibandingkan realisasi penjualan bulan Juni 2020 yang mencapai 678 unit.

Baca Juga: Intiland (DILD): Permintaan terhadap ruang perkantoran masih alami penurunan

Analis Senior Sucor Sekuritas Edward Lowis menilai, supply chain industri mobil tidak akan menemui masalah dengan adanya PSBB ini. Edward menyebut, manufaktur bisa menyesuaikan utilitas pabrik dengan kondisi PSBB sekarang. “Utilitas pabrik diturunkan menjadi 25%-30% saat ini agar mematuhi peraturan PSBB, tetapi produsen bisa menambahkan shift kerja sehingga output tidak terlalu terganggu,” ujar Edward kepada Kontan.co.id, Kamis (17/9)

Dalam memproyeksikan penjualan mobil domestik tahun ini, Edward berkaca pada penjualan ritel bulan Agustus. Mengacu pada data Gaikindo, jumlah penjualan mobil eceran pada Agustus 2020 sebesar 37.655 unit, naik tipis 5,2% dari bulan Juli 2020 (35.799 unit).

Edward menilai, pertumbuhan penjualan ritel di bulan Agustus yang sudah melandai ini menandakan bahwa recovery di industri mobil sudah hampir maksimal. Jika kondisi ini berlanjut, kemungkinan penjualan mobil di akhir 2020 hanya berkisar 500.000 – 550.000 unit, sedikit di bawah target yang dipasang Gaikindo yakni sekitar 600.000 unit.

Selanjutnya: Trinitan (PURE) akan bangun pabrik pengolahan mineral berbasis hidrometalurgi di Palu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi