JAKARTA. Momen jelang Lebaran yang digadang-gadang bakal membawa berkah bagi industri otomotif terjawab juga. Penjualan mobil di bulan Juli kembali menderu.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan di bulan Juli 2012 kemarin tumbuh 6,8% menjadi 102.512 unit. Adapun penjualan di bulan Juni lalu sebesar 101.746 unit. Hasil penjualan Juli kemarin ternyata melonjak cukup tinggi yakini sekitar 15,1% jika dibandingkan dengan penjualan di bulan yang sama tahun lalu yang cuma 89.056 unit.

Jongkie D Sugiarto, Ketua Gaikindo menyebut ada dua faktor yang menyebabkan penjualan otomotif domestik terus menderu. Pertama adalah adanya momen puasa dan jelang Lebaran. Di periode tersebut sudah menjadi tradisi bakal terjadi kenaikan penjualan mobil Biasanya rata-rata sebesar 5% dibanding bulan biasa. "Siapa sih yang tidak ingin pulang dengan mobil baru. Apalagi perekonomian kita cukup stabil," katanya kepada KONTAN (13/8).

Faktor kedua adalah perusahaan otomotif berusaha menyelesaikan penjualan yang belum terkena kebijakan uang muka kredit minimum untuk pembelian kredit. "Nah, di bulan Agustus nanti seperinya penjualan bakal anjlok karena hari kerja yang pendek," katanya.

Melihat data Gaikindo, sepertinya bulan Juli menjadi berkah bagi PT Suzuki Indomobil Sales. Penjualan mobil Suzuki di bulan tersebut melonjak 16,19% dari penjualan Juni yang sebesar 11.389 unit menjadi 13.233 unit. Sedangkan penjualan sang penguasa pasar yakni PT Toyota Astra Motor di bulan Juli justru turun 2% dari 37.260 unit (Juni 2012) menjadi 36.451 unit.

Sayang Davy T Julian, Direktur Pemasaran PT Suzukii Indomobil Sales belum bisa berkomentar banyak soal penjualan Suzuki ini. "Saya sedang rapat," katanya kepada KONTAN. Namun, ia pernah berucaap bahwa semenjak kedatangan Ertiga, penjualan Suzuki berangsur menandak. Ia mengklaim, inden Ertiga sudah mencapai 20.000 unit.

Penjualan Total Mobil Domestik 2012

	Jan	Feb	Mar	Apr	Mei	Jun	Jul
Total	76.442	86.482	87.917	87.144	95.535	101.746	102.512

Sumber : Gaikindo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon