KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil listrik di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan kendati ekosistemnya belum lama terbentuk. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV) nasional tercatat sebanyak 17.062 unit pada Januari-Desember 2023 atau melonjak 65,22% year on year (YoY) dari capaian tahun sebelumnya yakni 10.327 unit. Hyundai Ioniq 5 menjadi mobil listrik terlaris di Indonesia pada 2023 dengan penjualan wholesales sebanyak 7.176 unit. Setelah itu, ada Wuling Air ev yang terjual sebanyak 5.575 unit pada tahun lalu. Kebetulan kedua model tadi mendapat diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pemerintah dari 11% menjadi 1% lantaran memenuhi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%.
Berselisih jauh dari Ioniq 5 dan Air ev, ada mobil listrik BMW iX Drive40 yang membukukan penjualan wholesales 615 unit pada 2023. Disusul oleh Toyota BZ4X sebesar 479 unit dan Hyundai Ioniq 6 sebesar 263 unit.
Baca Juga: Hyundai Bakal Luncurkan 6 Model Baru pada Tahun Ini Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, secara umum penjualan mobil listrik nasional berpotensi meningkat melampaui capaian tahun sebelumnya. Namun, tampaknya sulit bagi industri mobil listrik nasional untuk mencetak penjualan hingga 200.000 unit per tahun dalam waktu dekat, seperti yang diinginkan pemerintah baru-baru ini. Pasalnya, harga mobil listrik di Indonesia masih terlampau tinggi bagi banyak konsumen. "Sebagian besar masyarakat Indonesia mampunya membeli mobil dengan harga Rp 300 juta ke bawah," tukas dia, Rabu (7/2). Adapun mobil listrik yang dibanderol dengan harga di bawah Rp 300 juta ke bawah biasanya berukuran compact dan hanya mampu diisi maksimal 4 orang penumpang saja, termasuk supir. Contohnya adalah Air ev yang berharga sekitar Rp 190 juta sampai Rp 275 juta dan Seres E1 sekitar Rp 180 jutaan. Gaikindo berharap pabrik-pabrik komponen mobil listrik seperti baterai dapat terus dibangun di Indonesia, sehingga harga mobil listrik dapat lebih terjangkau oleh banyak masyarakat.
Strategi Produsen
Sementara itu, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Franciscus Soerjopranoto mengapresiasi tingginya antusiasme konsumen terhadap mobil listrik, terutama untuk Ioniq 5. Sebab, penjualan model tersebut meroket sekitar 4 kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya 1.800 unit. "Ioniq 5 menjadi mobil segmen harga di atas Rp 700 juta terlaris di Indonesia pada 2023," kata Soerjo dalam Media Gathering, Selasa (6/1). Untuk tahun ini, HMID berencana meluncurkan 6 model baru, termasuk dari segmen mobil listrik. Selain itu, Hyundai melalui PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) akan menambah kapasitas produksi mobil listrik hingga 70.000 unit per tahun pada 2024. Lebih lanjut, mulai tahun ini Hyundai juga akan mengoperasikan pabrik sistem baterai dan sel baterainya di Indonesia. Pabrik sistem baterai akan dioperasikan oleh Hyundai Energy Indonesia (HEI) guna mendukung proses produksi mobil listrik Hyundai dengan baterai buatan dalam negeri. Lalu, pabrik sel baterai yang dioperasikan oleh PT HLI Green Power diharapkan dapat memproduksi hingga 10 Gigawatt hour (GWh) sel baterai per tahun yang cukup untuk memasok sekitar 150.000 unit mobil listrik dengan platform E-GMP dari Hyundai.
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Tembus 200.000 Unit Tahun Ini "Kami juga terus mengembangkan charging station yang saat ini berjumlah 200 unit," imbuh dia.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengaku tidak menetapkan target spesifik penjualan mobil listrik Toyota pada 2024, namun harapannya penjualan dapat terus meningkat. Hal ini didukung oleh rencana Toyota yang akan kembali menghadirkan model-model berbasis elektrifikasi baru pada tahun ini. Toyota juga fokus pada pengembangan infrastruktur penunjang mobil listrik, yang mana saat ini mereka sudah menyediakan 98 charging station yang tersebar di dealer Toyota seluruh Indonesia. "Karena ini untuk jangka panjang, kami siapkan infrastrukturnya dan diusahakan merata di seluruh Indonesia untuk memudahkan adaptasi mobil listrik," pungkas Anton, Rabu (7/2). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi