KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan kendaraan di daerah luar Jawa masih terhitung tinggi. Apalagi harga komoditas yang membaik mendukung pertumbuhan ekonomi daerah seperti Sumatera dan Kalimantan. Harold Donnel, Head of Brand Development & Marketing Research 4W, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan kondisi harga komoditas sudah membaik sejak 2016 hingga tahun ini. Sehingga penjualan model pickup Carry Suzuki terus meningkat. "Khususnya untuk kebutuhan pengguna perkebunan komoditas alam di daerah Sumatera maupun Kalimantan," jelas Harold kepada Kontan.co.id, Jumat (24/11).
Harold menjelaskan target penjualan sampai akhir tahun akan tercapai. Asal tahu, tahun ini Suzuki menargetkan kuasai pangsa pasar nasional sebanyak 10,5%. Atau naik dari tahun lalu sebesar 9,1%. "Tahun ini diharapkan tercapai karena di Oktober level 10% sudah direngkuh," jelasnya. Untuk tahun depan menurutnya pasar akan tetap bertumbuh didukung harga tambang. Alhasil pangsa pasar Suzuki pun akan bisa terkerek naik. Suzuki saat ini sedang mempersiapkan strategi-strategi khusus untuk dapat mengambil peluang itu," kata Harold. Dian Asmahani, Brand Manager Wuling Motors menjelaskan memang saat ini konsumen terbesar Wuling masih di area Jawa. Namun hal ini mengingat diler-diler yang sudah siap banyak di area tersebut. "Tetapi konsumen di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi masih tinggi," jelas Dian kepada Kontan.co.id. Menurut Dian bila di daerah seperti yang mata pencaharian terbesar dari tambang dan perkebunan maka penjualan akan meningkat. Alhasil dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut maka penjualan mobil bisa meningkat. Asal tahu dari data Gaikindo sampai Oktober penjualan Wuling merangsek hingga "Kami masih brand baru jadi masyarakat masih perlu diedukasi lagi jadi tidak ada target penjualan untuk sekarang," jelasnya. Tahun ini sebagai brand baru, Wuling sudah siapkan target diler sebanyak 50. Di Sumatera sudah ada di Medan, Palembang, Padang dan Lampun. Kalimantan ada di Pontianak dan Samarinda. Serta di Sulawesi ada Makassar, Manado dan Kendari. "Untuk seri Confero L yang masih banyak dicari konsumen," jelas Dian. Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, menjelaskan saat ini pasar masih dibilang tetap stabil. Sehingga pangsa pasar Toyota sekarang berada di kisaran 35% sesuai dengan target. "Tetapi saat ini kami lihat secara keseluruhan pasar masih banyak tantangan," jelas Henry. Apalagi saat ini konsumsi masyarakat umumnya lagi shifting misalnya untuk ditabung. Selain itu di sektor otomotif lembaga financial service lagi berhati-hati menjaga rasio
Non Performing Loan (NPL). Asal tahu saat ini ada 305 outlet Toyota di seluruh Indonesia. Demi penetrasi pasar, ditargetkan ada sekitar 8 hingga 10 outlet baru untuk menambah ruang. "Letaknya di seluruh Indonesia. Kami cek kabupaten yang belum tersentuh Toyota maupun kabupaten yang penjualannya meningkat," kata Henry.
Menurut Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor saat ini pangsa pasar Daihatsu sampai Oktober mencapai 17,5%. Namun pihaknya masih berupaya menjaga momentum mengingat target tahun ini target pangsa pasar 16% saja. "Tahun depan kami belum lihat ada yang bisa buat booming pasar otomotif. Sehingga kami lihat pasar akan tetap sama," jelas Amelia Tjandra, Kamis (23/11). Meski demikian, ADM punya sejumlah agenda untuk mempertahankan konsumen. Mulai dari mempersiapkan model baru dan juga memperkuat jaringan komunitas dengan konsumen di tiap daerah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto