Penjualan mobil mulai naik tetapi produsen khawatir kelangkaan chip ganggu produksi



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan otomotif global mulai memperbaiki kinerjanya di awal tahun ini. Meski kedepannya persoalan pasokan cip menjadi salah satu tantangan perusahaan dalam memproduksi kendaraan.

Misalnya laba operasional Volkswagen di kuartal pertama tahun ini mencapai € 4,8 miliar (US$ 5,8 miliar) pada Januari-Maret. Di periode yang sama tahun lalu, laba produsen mobil asal Jerman ini cuma untung € 900 juta.  Kenaikan laba ini dibantu oleh pemotongan biaya dan penjualan yang lebih tinggi,

Namun pencapaian di kuartal pertama tahun ini bisa saja akan terkoreksi di periode selanjutnya. Ancaman pasokan cip menjadi salah satu isu para produsen mobil global .


Kepala Eksekutif Volkswagen Herbert Diess mengatakan masalah pasokan cip tersebut telah memangkas produksi sekitar 100.000 mobil pada kuartal pertama yang akan terus bertambah di periode selanjutnya. 

"Kami masih menugaskan staf rantai pasokan kami untuk memulihkan kerugian kuartal kedua," kata Diess, mengutip Reuters, Kamis (6/5). 

Senada, CEO General Motors Mary Barra juga memproyeksikan gangguan produksi kendaraan karena pasokan cip di kuartal kedua tahun ini. "Meskipun kami akan mengalami downtime produksi pada kuartal kedua, kami mengharapkan paruh pertama yang kuat, dengan penyesuaian Earning Before Interest and Taxes (EBIT) sekitar $ 5,5 miliar," kata Barra.

Sementara produsen mobil Aston Martin membukukan kerugian kuartal pertama yang lebih kecil pada tahun 2021 sebesar £ 42,2 juta. Di periode yang sama produsen mobil James Bond ini membukukan kerugian £ 110,1 juta pound.

Salah satu penopang penjualan Aston Martin adalah kehadiran kendaraan sport DBX, yang diluncurkan pada Juli 2020. "Saya senang dengan kinerja kami dalam tiga bulan pertama tahun ini, memberikan hasil yang sejalan dengan ekspektasi kami," kata CEO Aston Martin Tobias Moers.

Editor: Lamgiat Siringoringo