Penjualan mobil tahun depan tergantung krisis Eropa



JAKARTA. Pertumbuhan pasar industri otomotif nasional pada tahun depan bergantung pada kondisi krisis Eropa. Presiden Direktur Toyota Astra Motor Johny Darmawan mengatakan, kondisi ekonomi Eropa akan menjadi penentu perkembangan industri otomotif nasional.Jika krisis ekonomi bisa selesai, Johny optimis pasar akan cerah. Begitupun sebaliknya. Namun, dia memperkirakan, pasar kemungkinan masih berkembang namun jumlahnya tidak akan siginifikan. Johny memperkirakan penjuala mobil bisa mencapai 900.000 hingga 930.000 unit. "Tapi kalau krisis terus membesar, penjualan kami bisa stagnan di kisaran 840.000 hingga 850.000 dan bisa jadi menurun," ujarnya, Jumat (28/10).Hal senada diungkapkan oleh Domestik Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Rio Sanggau. Menurutnya, hal yang paling diwaspadai dari krisis Eropa adalah potensi kenaikan suku bunga. Jika itu terjadi, pasti akan sangat berdampak bagi penjualan mobil di Indonesia. "Lebih dari 50% pembeli mobil umumnya menggunakan jasa kredit sehingga jika ada kenaikan suku bunga, dampaknya akan sangat terasa," ujar Rio.Menurut perhitungan paling optimistisnya, Rio memperkirakan pertumbuhan penjualan berkisar di angka 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can