JAKARTA. Penjualan motor bekas (mokas) yang berasal dari titipan masyarakat sekitar alias trade in semakin terdesak oleh keberadaan mokas hasil sitaan lembaga pembiayaan. Erwin Juniar, Pemilik Rabel Motor mengatakan, penjualan mokas hanya mencapai 30 unit per bulan. Jumlah ini terus menurun sejak 2007 yang bisa mencapai 45 unit per bulan. "Keberadaan motor hasil sitaan lembaga pembiayaan merusak pasar karena mereka menawarkan harga lebih murah," kata Erwin kepada KONTAN, Rabu (8/12). Sekadar perbandingan, motor bekas hasil sitaan harganya bisa 30%-50% lebih murah ketimbang mokas trade in. Persaingan yang ketat di bisnis gerai mokas juga mempengaruhi penjualan Rabel. Di sekitar gerai Rabel yang terletak di Rawa Belong Jakarta, sedikitnya terdapat 10 gerai mokas.
Penjualan motor bekas terdesak motor sitaan
JAKARTA. Penjualan motor bekas (mokas) yang berasal dari titipan masyarakat sekitar alias trade in semakin terdesak oleh keberadaan mokas hasil sitaan lembaga pembiayaan. Erwin Juniar, Pemilik Rabel Motor mengatakan, penjualan mokas hanya mencapai 30 unit per bulan. Jumlah ini terus menurun sejak 2007 yang bisa mencapai 45 unit per bulan. "Keberadaan motor hasil sitaan lembaga pembiayaan merusak pasar karena mereka menawarkan harga lebih murah," kata Erwin kepada KONTAN, Rabu (8/12). Sekadar perbandingan, motor bekas hasil sitaan harganya bisa 30%-50% lebih murah ketimbang mokas trade in. Persaingan yang ketat di bisnis gerai mokas juga mempengaruhi penjualan Rabel. Di sekitar gerai Rabel yang terletak di Rawa Belong Jakarta, sedikitnya terdapat 10 gerai mokas.