Penjualan motor di Kalimantan dan Sumatera anjlok



JAKARTA. Melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional yang disertai melemahnya daya beli masyarakat membuat penjualan sepeda motor di seluruh wilayah Indonesia mengalami penurunan.

Dalam catatan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penurunan paling dalam terjadi di wilayah Kalimantan dan Sumatera. Gunadi Shinduwinata, Ketua Umum AISI mengatakan, penjualan sepeda motor di Kalimantan dan Sumatera anjlok cukup dalam akibat merosotnya kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan komoditas.

"Kita tahu kegiatan pertambangan batu bara maupun pertambangan mineral di Kalimantan sangat besar perannya dalam menggerakkan perekonomian wilayah tersebut. Sementara perkebunan kelapa sawit dan karet di Sumatera juga berperan sangat besar," kata Gunadi pada KONTAN, Selasa (11/8).


Akibat lesunya harga batubara, karet, dan sawit, ditambah kebijakan pemerintah melarang ekspor mineral mentah, praktis aktivitas ekonomi di Kalimantan dan Sumatera langsung merosot.

Banyak warga di dua wilayah itu bekerja di perusahaan pertambangan maupun perkebunan. Bahkan, bisnis sektor lain seperti perhotelan dan perdagangan juga ikut terkena imbasnya. "Ini membuat daya beli masyarakat di Kalimantan dan Sumatera turun signifikan. Sehingga permintaan akan sepeda motor juga merosot tajam," pungkas Gunadi.

Data AISI di Semester I 2015 menyebutkan, penjualan sepeda motor secara keseluruhan mencapai 3.171.221 unit atau turun 24,4% dibanding semester I 2014 yang mencapai 4.196.782 unit. Dari penurunan tersebut, semua wilayah Indonesia menunjukkan penurunan. Penurunan terbesar ada di Kalimantan sebesar 40,9%, Sumatera 32%, Papua 31,9%, Jawa 21,4%, Sulawesi 17,4%, dan Bali serta Nusa Tenggara 16,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri