KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah tiga bulan lebih tahun 2024 berjalan, penjualan sepeda motor listrik melalui program subsidi dari pemerintah mulai memperlihatkan tren positif. Merujuk situs Sisapira, terdapat 11.563 unit motor listrik bersubsidi yang tersalurkan kepada konsumen hingga Kamis (18/4). Angka ini sedikit melampaui capaian penyaluran motor listrik bersubsidi sepanjang 2023 lalu yakni 11.532 unit. Peluang bertambahnya jumlah motor listrik bersubsidi yang disalurkan jelas terbuka lebar. Sebab, dalam situs Sisapira juga tercantum adanya 10.570 unit motor listrik yang sedang dalam proses pendaftaran dan 897 unit berstatus terverifikasi.
Asal tahu saja, tahun ini pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan penjualan motor listrik melalui program subsidi sebanyak 50.000 unit dengan anggaran Rp 350 miliar. Masyarakat yang hendak membeli motor listrik bersubsidi akan dikenakan potongan harga Rp 7 juta per unit hanya dengan bermodal NIK KTP.
Baca Juga: Genjot Penjualan Motor Listrik, United Bike (UNTD) Siap Ekspansi 50 Toko Resmi Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISI) Budi Setiyadi menilai, tren penjualan motor listrik bersubsidi terus meningkat sejak September 2023 seiring pelonggaran syarat pembelian produk tersebut dari pemerintah. Memang, awal 2024 penjualan motor listrik sempat tersendat karena anggaran subsidi dari pemerintah belum diterima produsen, namun masalah tersebut tidak berlangsung lama. Begitu anggaran subsidi cair pertengahan Maret lalu, jumlah penyaluran motor listrik langsung melesat. Dengan sisa 8 bulan lagi
pada tahun ini, Aismoli berharap penjualan motor listrik dengan bantuan subsidi pemerintah dapat terus meningkat dan dirasakan manfaatnya oleh banyak masyarakat. "Kami optimistis bisa mencapai penjualan sesuai yang ditargetkan pemerintah," ujar Budi, Kamis (18/4). Para produsen motor listrik dianggap Aismoli sudah cukup maksimal dalam melakukan kampanye penjualan di berbagai kanal media, termasuk lewat kegiatan pameran otomotif. Aismoli juga terus mendorong pengembangan infrastruktur penunjang motor listrik seperti charging dan
swap battery station di berbagai area publik, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dalam menggunakan motor listrik sehari-hari. "Upaya ini secara langsung dan tidak langsung akan mendorong peningkatan pembelian motor listrik," kata Budi. Sementara itu, Volta Group menilai, popularitas motor listrik sudah mulai meningkat di mata masyarakat. Meski tidak disebut secara gamblang, Volta Group mengklaim penjualan motor listriknya lewat program subsidi tergolong moncer pada kuartal I-2024. "Kami sangat yakin target penjualan 18.000 unit motor listrik tahun ini akan tercapai," jelas Okie Octavia Kurniawan CEO Volta Group, Kamis (18/4).
Baca Juga: Pesanan Kendaraan di Bangkok International Motor Show 2024 Melonjak Volta Group mengandalkan model motor listrik seperti Volta 401, Mandala, dan Virgo. Mereka juga telah memperkenalkan prototipe model baru Volta Cyrus pada Februari 2024. Lantas, Volta fokus pada strategi penyediaan produk berkualitas dengan harga terjangkau dan sesuai dengan tren maupun kebutuhan pasar. Volta juga menggencarkan ekspansi mitra penjualan ke seluruh Indonesia dengan skema yang saling menguntungkan. Selain itu, Volta juga rajin menawarkan promo yang menarik sekaligus edukasi motor listrik kepada para konsumen. "Kami juga membangun lini bisnis pendukung seperti stasiun ganti baterai (SGB) yang berkelanjutan bersama dengan mitra," imbuh Okie.
Dalam catatan KONTAN, Volta telah mengoperasikan 295 titik SGB dan berencana menambah hingga 600 titik di Indonesia pada tahun ini. PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) juga pernah menyebut telah menjual 4.000 unit motor listrik sejak awal tahun hingga periode Ramadan 2024 kemarin, baik untuk model Fox R maupun Fox S. Polytron yakin bisa melampaui realisasi penjualan motor listrik bersubsidi tahun lalu yaitu 6.000 unit. "Tantangan yang paling nyata saat ini adalah kurangnya edukasi ke konsumen yang akan beralih ke motor listrik," pungkas Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo, akhir Maret lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari