Penjualan motor & mobil di Agustus mungkin turun



JAKARTA. Penjualan sepeda motor di Agustus 2012 yang bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran diprediksikan menurun dibandingkan dengan penjualan pada Juli 2012. Penurunan penjualan tersebut lantaran selama Agustus ada libur yang cukup panjang.

Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menyatakan, tren penjualan sepeda di saat Ramadan dan menjelang Lebaran memang menurun. Namun, Sigit belum bisa memprediksikan berapa besar porsi penurunan penjualan pada Agustus ini. "Laporannya belum terkumpul, biasanya awal bulan, baru ada laporannya," ungkap Sigit kepada KONTAN, Jumat (31/8).

Berdasarkan data AISI, pada tahun 2011 lalu, penjualan sepeda motor Juli (satu bulan menjelang Lebaran) sebesar 737.809 unit, sementara, Agustus (saat Lebaran) menurun sebanyak 8% atau sebesar 670.052 unit. Pun dengan 2012 ini, penjualan Agustus akan turun dibanding bulan Juli yang sebesar 579.007 unit.


Menurut Sigit, banyak faktor yang mempengaruhi penurunan penjualan motor pada Agustus, utamanya karena hari kerja yang pendek. Hari kerja yang pendek ini menyebabkan banyak pabrik dan diler yang tutup hampir seminggu, bahkan lebih.

Deputy General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya sepakat dengan pernyataan Sigit. "Tren penjualan saat Lebaran memang menurun. Karena pabrik, kan, banyak yang libur," ujarnya.

Menurut Thomas, penjualan motor Honda pada Agustus tahun ini mengalami penurunan sebesar 20%-25% dibandingkan bulan sebelumnya.Pada Juli 2012, Honda berhasil membukukan penjualan sebesar 343.977 unit. Jika penjualan Honda turun 20%, pada Agustus, Honda hanya terjual sebanyak 270.000 unit.

Sebagai gambaran, penjualan Honda pada Juli 2011 dilansir sebesar 363.238 unit, sementara penjualan pada Agustus 2011 turun menjadi 336.363 unit.Semester II membaik

Walau Agustus mengalami penurunan, Thomas bilang, tren penjualan semester II biasanya lebih tinggi dibanding semester I. Adapun perbandingan semester I dibandingkan dengan semester II adalah 48%:52%.

Artinya, penjualan semester II nanti akan meningkat 4% dibanding penjualan di semester I. "Tapi, porsi seperti itu hanya terjadi jika kondisi normal. Kalau sekarang, kan, ada kondisi baru yang punya dampak signifikan terhadap penjualan, yaitu kebijakan kenaikan pembayaran uang muka sebesar 30%," katanya.

Karena kebijakan itu, kemungkinan akan terjadi anomali penjualan pada semester II yang justru lebih kecil dari semester I. Kata Thomas, porsinya bisa 55% untuk semester I dan 45% untuk semester II. Makanya Honda merevisi target penjualan dari 4,5 juta unit menjadi 3,8 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can