Penjualan Motor Pada Oktober Ikut Tergerus



JAKARTA. Penjualan motor pada Oktober ternyata mengikuti koreksi yang terjadi pada penjualan mobil. Penurunan penjualan ini lagi-lagi didasarkan pada alasan krisis yang melanda Amerika dan berimbas ke Indonesia. Bukan hanya itu, masih minimnya jumlah hari kerja rupanya sangat mengganggu produksi motor.Berdasarkan data sementara Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan penjualan motor pada Oktober terkoreksi sebesar 7,8% dari September 521.000 unit menjadi 516.071 unit. Namun, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu penjualan motor masih oke. Buktinya, masih mengalami kenaikan sebesar 18% dari 422.382 unit.Dari data tersebut, terungkap penjualan tertinggi masih dipegang oleh Honda dengan penjualan sebanyak 222.012 unit. Sementara peringkat kedua masih diduduki Yamaha dengan torehan 207.671 unit. Ketiga diraih Suzuki sebesar 79.644 unit, selanjutnya diikuti Kawasaki 3.744 unit, Kymco 500 unit, dan Kanzen 2.500 unit. "Walau masih tertinggi, penjualan Honda tetap anjlok 15,6% jika dibandingkan September," kata Sigit Kumala, General Manager Marketing PT Astra Honda Motor (AHM), kemarin.Menurut Sigit, turunnya penjualan Honda disebabkan karena tiga hal. Pertama, minimnya hari kerja akibat libur lebaran. Produksi Honda baru berjalan mulai 9 November. Dengan begitu, selama sembilan hari Honda tidak berproduksi. Padahal, dalam satu hari Honda mampu membuat 10.000 motor. "Salah satu penyebabnya karena libur," paparnya.Kedua, Sigit mengatakan krisis yang ikut berimbas ke Indonesia juga memicu  masyarakat menunda pembelian motornya. Alasannya, suku bunga untuk pembelian kredit ikut merangkak naik menjadi 14% seiring dengan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunganya menjadi 9,5%. "Saat ini saya masih mendata surat pengajuan kredit (SPK) motor," tegasnya. Ketiga, kenaikan uang muka juga menjadi penyebab penurunan penjualan. Saat ini, uang muka pembelian motor telah naik lagi menjadi 15% hingga 18%.Yang mengherankan, di saat penjualan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) lain melorot. Penjualan Suzuki masih menjanjikan karena naik sebesar 6%. Manajer promosi pemasaran dan pengembangan dealer roda dua PT Indomobil Niaga International (IMNI) Edi Darmawan ATPM Suzuki mengutarakan kenaikan penjualannya akibat banyak perusahaannya telah menaikkan kapasitas produksi sebelum liburan tiba. Selain itu, perusahaan juga giat sekali melakukan promosi. "Kita memberikan berbagai macam hadiah untuk konsumen," katanya.Manager Promosi PT Yamaha Kencana Motor Indonesia Herry Setiono membenarkan angka penjualan tersebut. Menurutnya, anjloknya penjualan Yamaha sebesar 2% jika dibandingkan September juga karena masih minimnya jumlah hari kerjanya. Oleh karena itu, perusahaan berencana menggenjot angka penjualan pada November. Sebabnya, permintaan motornya mengalami inden yang cukup panjang. "Mio saja indennya mencapai tiga bulan, sementara Vega masih tiga minggu hingga satu bulan," tegasnya. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: