KONTAN.CO.ID - Sebagai emiten konsumer yang telah lama berkecimpung di dunia fast moving consumer good (FMCG), pelemahan daya konsumsi seharusnya tidak terlalu berimbas besar pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Terbukti dari kinerja keuangannya di semester I-2017 yang masih naik. Pendapatan emiten berkode ICBP ini pada paruh pertama tahun 2017 dibukukan positif naik 1,6% secara year on year menjadi Rp 18,46 triliun dari Rp 18,17 triliun. Menurut analis NH Korindo Joni Wintarja, produk-produk ICBP memang kuat pada distribusi lokal seperti saingannya dalam produk mie Wings Food yang sama-sama memiliki distribusi yang lebar. Joni melanjutkan, untuk terus dapat bertahan, ICBP bakal harus menguatkan pasar domestik. ICBP memang memiliki pasar ekspor yang cukup besar namun tetap didominasi oleh penjualan di Indonesia yang mencapai Rp 17,05 triliun alias naik 1,75% dari periode sama tahun lalu di Rp 16,76 triliun. Lokasi berikutnya adalah Arab Saudi dengan nilai penjualan Rp 393,10 miliar turun 19,11% dan Nigeria di Rp 187,36 miliar naik 12,28%. "Produk ICBP populer di Nigeria karena mie menjadi salah satu makanan pokok mereka," jelas Joni. Sedangkan mengenai perlambatan yang terjadi pada sektor FCMG, secara umum bisa jadi disebabkan oleh kenaikan gaji yang lebih tinggi daripada inflasi. Menurutnya, bila UMR terus dinaikan, namun inflasi terus mendaki maka akan membebani kinerja emiten. Namun ia meyakini ICBP sebagai salah satu pemain lama di industri ini bakal dapat terus menguasai pasar, terutama sebagai market capital dalam produk mie. Pendapatan pada kuartal II-2017 memang didominasi oleh penjualan mie sebesar 63%, diikuti oleh produk susu 19% dan snack di 8%. "ICBP termasuk industri yang segmennya sudah dewasa, mature di Indonesia dan sudah tersebar dari Sabang ke Merauke," jelas Joni saat dihubungi KONTAN. Ke depannya, Joni melihat trayek ekonomi Indonesia sedang membaik dengan proyeksi Pertumbuhan Domestik Bruto dan inflasi yang bagus dapat semakin memacu potensi ICBP. Joni merekomendasikan buy dengan target harga di Rp 10.450 per lembar saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penjualan naik, analis rekomendasi buy saham ICBP
KONTAN.CO.ID - Sebagai emiten konsumer yang telah lama berkecimpung di dunia fast moving consumer good (FMCG), pelemahan daya konsumsi seharusnya tidak terlalu berimbas besar pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Terbukti dari kinerja keuangannya di semester I-2017 yang masih naik. Pendapatan emiten berkode ICBP ini pada paruh pertama tahun 2017 dibukukan positif naik 1,6% secara year on year menjadi Rp 18,46 triliun dari Rp 18,17 triliun. Menurut analis NH Korindo Joni Wintarja, produk-produk ICBP memang kuat pada distribusi lokal seperti saingannya dalam produk mie Wings Food yang sama-sama memiliki distribusi yang lebar. Joni melanjutkan, untuk terus dapat bertahan, ICBP bakal harus menguatkan pasar domestik. ICBP memang memiliki pasar ekspor yang cukup besar namun tetap didominasi oleh penjualan di Indonesia yang mencapai Rp 17,05 triliun alias naik 1,75% dari periode sama tahun lalu di Rp 16,76 triliun. Lokasi berikutnya adalah Arab Saudi dengan nilai penjualan Rp 393,10 miliar turun 19,11% dan Nigeria di Rp 187,36 miliar naik 12,28%. "Produk ICBP populer di Nigeria karena mie menjadi salah satu makanan pokok mereka," jelas Joni. Sedangkan mengenai perlambatan yang terjadi pada sektor FCMG, secara umum bisa jadi disebabkan oleh kenaikan gaji yang lebih tinggi daripada inflasi. Menurutnya, bila UMR terus dinaikan, namun inflasi terus mendaki maka akan membebani kinerja emiten. Namun ia meyakini ICBP sebagai salah satu pemain lama di industri ini bakal dapat terus menguasai pasar, terutama sebagai market capital dalam produk mie. Pendapatan pada kuartal II-2017 memang didominasi oleh penjualan mie sebesar 63%, diikuti oleh produk susu 19% dan snack di 8%. "ICBP termasuk industri yang segmennya sudah dewasa, mature di Indonesia dan sudah tersebar dari Sabang ke Merauke," jelas Joni saat dihubungi KONTAN. Ke depannya, Joni melihat trayek ekonomi Indonesia sedang membaik dengan proyeksi Pertumbuhan Domestik Bruto dan inflasi yang bagus dapat semakin memacu potensi ICBP. Joni merekomendasikan buy dengan target harga di Rp 10.450 per lembar saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News