Penjualan naik di AS, Toyota naikkan target laba



TOKYO. Toyota Motor Corp menaikkan proyeksi laba bersih tahunan hari ini, Rabu (6/11). Proyeksi tersebut dinaikkan setelah pelemahan yen dan terjadinya pertumbuhan penjualan mobil Toyota di pasar Amerika Serikat (AS).

Produsen mobil terlaris dunia itu menargetkan laba bersih tahun ini menjadi ¥ 1,67 triliun atau setara US$ 16,95 miliar tahun ini yang berakhir Maret 2014. Sebelumnya, Toyota menargetkan laba bersih sebesar 1,48 triliun yen.

Target laba baru itu mendekati perolehan rekor laba bersih Toyota yang pernah dicetaknya akhir Maret 2008 lalu dengan laba bersih ¥17,20 triliun.


Saat ini, Toyota menggantungkan kinerja bisnisnya di pasar mobil di luar Jepang. Saat ini, produsen mobil terbesar ini diuntungkan dengan pelemahan nilai tukar yen yang membuat kinerja ekspornya diuntungkan dari selisih kurs.

Salah satu penyumbang kinerja penjualan Toyota tahun ini berasal dari Amerika Utara dengan proyeksi penjualan sekitar 2,63 juta unit. Kenaikan penjualan di Amerika Utara itu menutupi penurunan penjualan mobil di Asia yang diperkirakan turun 1,64 juta dari target semula 1,70 juta unit.

Sementara itu, proyeksi penjualan Toyota di China tak berubah, dan ada di posisi 9,1 juta. Penurunan penjualan terjadi di Thailand yang turun 30% pada Juli –September akibat melambat penjualan mobil bersubsidi.

Sebagaimana diketahui, Thailand merupakan pangsa pasar negara terbesar keempat bagi Toyota. "Keputusan melakukan efisiensi meningkatkan laba kotor, tetapi kami perlu investasi yang agresif untuk membuat teknologi baru di masa depan," kata salah satu pejabat eksekutif Toyota, Takuo Sasaki.

Toyota akan menambah belanja modal alias capital expenditure (capex) tahunan sebesar 2% menjadi 940 miliar yen, atau 4% dari pendapatan.

Untuk kuartal periode Juli-September, Toyota mendulang kenaikan laba bersih 70% menjadi ¥ 438,4 miliar, sesuai dengan perkiraan analis senilai ¥ 441,01 miliar.

Kenaikan laba bersih Toyota mengungguli saingan Nissan Motor Co, produsen mobil terbesar kedua di Jepang, dan Honda Motor Co, produsen mobil terbesar ketiga.

Editor: Asnil Amri