JAKARTA. Kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tidak terlalu memuaskan pada kuartal I tahun 2013. Hal ini dapat terlihat dari penjualan konsolidasi Indofood yang naik tipis 8,7% menjadi Rp 12,86 triliun. Sekadar informasi, pada kuartal I tahun lalu, penjualan konsolidasi INDF hanya mencapai 11,83 triliun. Dari penjualan tersebut, Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) memberikan kontribusi paling besar sekitar 45% terhadap kinerja INDF. Sementara, Bogasari, Agribisnis, dan distribusi masing-masing memberikan kontribusi sebesar 26%, 21%, dan 8%. Meski penjualan INDF naik, namun, laba yang diperoleh pada kuartal pertama mencatatkan penurunan. Ambil contoh, laba bruto INDF turun 5,1% menjadi Rp 3,11 triliun dibanding laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,27 triliun. Demikian pula halnya dengan laba usaha INDF yang turun 24,8% menjadi Rp 1,34 triliun dari Rp 1,78 triliun. Catatan saja, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, termasuk kontribusi laba atas penyertaan saham di China Minzhong Food Corporation, mengalami penurunan 11,4% menjadi Rp 722,4 miliar dari sebelumnya Rp 8.150 miliar. "Kinerja kuartal pertama Indofood sangat dipengaruhi oleh turunnya kinerja Grup Agribisnis akibat penurunan harga CPO dan karet, juga beban yang lebih tinggi," jelas Anthoni Salim, Direktur Utama INDF. Dia menambahkan, peningkatan kinerja Grup CBP dan Bogasari, serta penyertaan di China Minzhong Food Corporation Limited membantu mengurangi dampak penurunan kinerja Grup Agribisnis. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penjualan naik tipis, laba INDF di kuartal I turun
JAKARTA. Kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tidak terlalu memuaskan pada kuartal I tahun 2013. Hal ini dapat terlihat dari penjualan konsolidasi Indofood yang naik tipis 8,7% menjadi Rp 12,86 triliun. Sekadar informasi, pada kuartal I tahun lalu, penjualan konsolidasi INDF hanya mencapai 11,83 triliun. Dari penjualan tersebut, Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) memberikan kontribusi paling besar sekitar 45% terhadap kinerja INDF. Sementara, Bogasari, Agribisnis, dan distribusi masing-masing memberikan kontribusi sebesar 26%, 21%, dan 8%. Meski penjualan INDF naik, namun, laba yang diperoleh pada kuartal pertama mencatatkan penurunan. Ambil contoh, laba bruto INDF turun 5,1% menjadi Rp 3,11 triliun dibanding laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,27 triliun. Demikian pula halnya dengan laba usaha INDF yang turun 24,8% menjadi Rp 1,34 triliun dari Rp 1,78 triliun. Catatan saja, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, termasuk kontribusi laba atas penyertaan saham di China Minzhong Food Corporation, mengalami penurunan 11,4% menjadi Rp 722,4 miliar dari sebelumnya Rp 8.150 miliar. "Kinerja kuartal pertama Indofood sangat dipengaruhi oleh turunnya kinerja Grup Agribisnis akibat penurunan harga CPO dan karet, juga beban yang lebih tinggi," jelas Anthoni Salim, Direktur Utama INDF. Dia menambahkan, peningkatan kinerja Grup CBP dan Bogasari, serta penyertaan di China Minzhong Food Corporation Limited membantu mengurangi dampak penurunan kinerja Grup Agribisnis. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News