KONTAN.CO.ID - LONDON. Volume penjualan token non-fungible (NFT) melonjak menjadi US$ 10,7 miliar pada kuartal ketiga 2021, naik lebih dari delapan kali lipat dari kuartal sebelumnya. Hal ini menandai hiruk-pikuk aset kripto yang mencapai level tertinggi baru. Mengutip Reuters, penjualan yang melonjak dan harga yang tinggi pada NFT telah membingungkan banyak orang namun pertumbuhan eksplosif tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Capaian kuartal ketiga naik dari US$ 1,3 miliar di kuartal II dan US$ 1,2 miliar di kuartal I Di pasar NFT terbesar, OpenSea, volume penjualannya mencapai US$ 3,4 miliar pada bulan Agustus. Aktivitas penjualan pun tetap kuat meskipun pada bulan September pasar saham global sedang tersendat.
Kenaikan harga mata uang kripto selama pandemi Covid-19 sering disebut sebagai pendorong di balik pertumbuhan pasar NFT. Hal ini dikarenakan orang menggunakan mata uang kripto untuk membeli NFT. Baca Juga: Elon Musk bilang larangan China tak akan menghancurkan Bitcoin dan teman-teman Sementara itu, penjualan NFT paling mahal yang diketahui adalah kolase digital yang dijual di Christie's seharga US$ 69,3 juta pada bulan Maret. Sejak itu, tidak ada NFT yang diketahui mendekati harga ini. Namun, meskipun penjualan meningkat dan selebriti serta investor lain mengikuti tren, jumlah pembeli NFT tetap relatif kecil. Tercatat hanya ada 265.927 dompet aktif yang memperdagangkan NFT di blockchain Ethereum di kuartal III. Lebih dari setengah NFT yang terjual di periode tersebut adalah di kisaran US$ 101 hingga US$ 1.000. Sedangkan yang berada di kisaran US$ 1.001 sampai US$ 10.000 menyumbang 20% dari penjualan dan 17% berasal dari harganya yang kurang dari US$ 100.