Penjualan online belum mendisrupsi ritel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alamat sebagai perebut nafkah industri ritel yang diberikan kepada pelaku e-commerce tampaknya tak terlalu tepat. Sebab total penjualan e-commerce masih sangat kecil kontribusinya untuk penjualan ritel.

Eny Panggabean, Direktur Sistem Pembayaran Bank Indonesia mengatakan pada 2017, kontribusi e-commerce hanya sebesar 2,4% dari total penjualan ritel di Indonesia.

"Penjualan online belum jadi disrupsi ritel, meski penjualannya meningkat, porsinya masih 1,6% pada 2016, dan hanya menyumbang 0,59 % terhadap PDB Sementara pada 2017 baru sekitar 2,4% dengan sumbangan 0,69 PDB," katanya dalam acara bertajuk Keseimbangan Ekonomi Dunia Digital, Senin (4/12).


Sementara secara nominal diperkirakan pada 2016 penjualan e-commerce senilai US$ 5,65 juta, dan meningkat 23% pada 2017 senilai US$ 6,96 juta.

Meski tak terlalu besar, namun kata Eny pertumbuhan penjualan e-commerce memang terus meningkat pada 2020 diperkirakan akan ada transaksi senilai US$ 12,39 juta, atau setara 8,9% total penjualan ritel.

Sementara itu, CEO Bukalapak Ahmad Zaky mengatakan bahwa ke depan perusahaan rintisan di bidang e-commerce akan bertumbuh pesat.

Sebabnya kata Zaky, lantaran kini investor tak begitu tertarik menanamkan modalnya untuk perusahaan asset based.

"Bisnis asset based tidak menarik bagi investor global, yang laku sekarang adalah bisnis yang mengedepankan efisiensi, berbiaya murah," katanya dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto