Penjualan otomotif ASII merosot



JAKARTA. Penjualan kendaraan roda empat PT Astra International Tbk (ASII) sepanjang dua bulan pertama tahun ini mencapai 81.082 unit. Penjualan tersebut turun sekitar 7% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Penjualan mobil ASII bulan Februari hanya 41.455 unit, turun 4,6% dibandingkan Januari 2015. Alhasil penjualan selama dua bulan pertama tahun ini mencapai 82.082 unit. Pangsa pasar penjualan mobil perseroan tahun ini mencapai 47% dari total penjualan mobil nasional yang tercatat sebesar 173.262 unit.

Penjualan mobil nasional hanya turun 5,2% pada periode yang sama. Kendati penjualan mobil melorot, ASII justru mencetak pertumbuhan penjualan low cost green car (LCGC) 16% di Februari, menjadi 8.479 unit.


Sehingga selama dua bulan pertama, penjualan LCGC perseroan mencapai 16.011 unit atau tumbuh 8,6% yoy. Penjualan kendaraan roda dua ASII dua bulan pertama juga melorot 9,2% dibanding periode sama tahun sebelumnya, menjadi 650.444 unit.

Penjualan Honda pada Februari turun 3,7% menjadi 362.668 unit. Ini sejalan dengan penurunan penjualan motor secara nasional 11% menjadi 941.127 unit. Pangsa pasar Honda dua bulan pertama tahun ini mencapai 69%. Naik tipis jika dibandingkan dengan pangsa pasar di periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 67,7%.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, penurunan BI rate 50 basis poin sepanjang tahun ini belum bisa mendorong penjualan otomotif dalam negeri. Daya beli masyarakat masih lemah.

Penyerapan belanja pemerintah yang besar belum cukup kuat mendorong daya beli masyarakat. Namun, Hans optimistis daya beli masyarakat di kuartal II akan membaik.

"Apalagi kami perkirakan BI rate masih berpotensi turun 25 basis poin sehingga akan menopang daya beli," kata Hans kepada KONTAN, Rabu (16/3).

Membaiknya daya beli masyarakat dan disertai dengan penurunan suku bunga kredit, perkiraan Hans penjualan otomotif ASII akan membaik mulai April mendatang. Tapi, pertumbuhan penjualan ini pun tidak cukup signifikan.

Hans melihat tantangan ekonomi Indonesia masih berat di tengah melambatnya ekonomi dunia. Pasalnya, ekonomi Indonesia yang banyak disokong oleh komoditas akan tertekan di tengah perlambatan global.

Oleh karena itu, dia melihat, penjualan otomotif ASII tahun ini hanya bisa tumbuh satu digit pada kisaran 7%-8%. Kemarin, harga saham ASII ditutup menguat 1,41% ke level Rp 7.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie