Penjualan Otomotif Naik, Saham Astra International (ASII) Makin Subur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan penjualan lini otomotif, PT Astra International Tbk (ASII) dinilai berpotensi terus melaju di sisa akhir tahun ini seiringan dengan pemulihan ekonomi.

Asal tahu saja, ASII melaporkan pertumbuhan penjualan mobil Astra lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pasar yakni mencapai 27% menjadi 307.536 unit. Kini, pangsa pasar ASII pun menjadi 55%.

Adapun penjualan mobil LCGC Astra tercatat sebanyak 69.897 unit hingga Juli 2022, yang tumbuh 17,63% dari 59.420 unit pada periode yang sama di tahun sebelumnya.


Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menilai kinerja tersebut masih akan terjaga sampai akhir tahun ini, yang menjadi tanda sektor otomotif mulai pulih.

Baca Juga: Penjualan Otomotif Laris, Astra International (ASII) Yakin Pertumbuhan Akan Berlanjut

Hal tersebut didorong dari insentif pajak yang dikucurkan oleh pemerintah. Asal tahu saja insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil ditanggung pemerintah akan selesai pada akhir September 2022.

"Sehingga pulihnya mobilitas masyarakat ini ikut mendongkrak penjualan mobil yang ikut berkontribusi terhadap kinerja ASII," kata Nico kepada Kontan akhir pekan lalu.

Secara prospek saham, Nico bilang ke depannya ASII masih akan terus bergerak positif seiringan dengan fundamental bisnis Astra yang kuat seperti yang tercermin pada pergerakan saham ASII.

Senada, Head of Research Jasa Capital Utama Cheril Tanuwijaya menuturkan penjualan ASII masih berpotensi bertumbuh seiring tingginya mobilitas masyarakat dan daya beli yang masih terjaga.

 
ASII Chart by TradingView

Cheril merekomendasikan ASII beli dengan target harga Rp 7.450 per saham. Sementara, Nico memberi rekomendasi saham beli dengan target harga Rp 8.000.

Pada akhir perdagangan Senin (22/8), saham ASII ditutup melemah sebesar 0,72% atau tutup 50 poin ke level Rp 6.925 per saham. Kendati begitu, saham ASII sudah melonjak 21,49% sepanjang tahun berjalan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari